JawaPos.com – Indonesia mendapat apresiasi dari Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) terkait pencapaian dalam menjaga ketahanan pangan melalui peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi konsumsi pangan pokok, penguatan cadangan pangan dan sistem logistik, memperbanyak tenaga ahli pertanian, serta pengembangan pertanian modern lewat teknologi.
Bahkan, Kepala Perwakilan FAO Indonesia Rajendra Aryal mengakui inovasi teknologi dan digitalisasi seperti e-agriculture yang dikembangkan oleh akademisi dan industri di Indonesia mampu membantu petani dan konsumen mengatasi masalah kerawanan pangan, masalah gizi, dan berkurangnya sumber daya alam.
Co-founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, dengan penerapan teknologi akan membawa dampak positif, begitupun di industri akuakultur yang menjadi fokus perusahaan. Ketersediaan nutrisi yang terjangkau dan proses produksi pangan yang berkelanjutan bisa menjadi solusi untuk masalah ini.
“Perikanan punya potensi sangat besar untuk mengambil peranan penting dalam mewujudkan hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan yang diterima oleh JawaPos.com, Selasa (19/10).
Gibran menjelaskan bahwa pihaknya mampu mengatasi masalah fundamental dalam industri akuakultur dengan menyediakan teknologi yang terjangkau. Salah satunya melalui aplikasi eFisheryKu yang baru saja diperkenalkan pada bulan Agustus lalu.
“Aplikasi ini merupakan aplikasi koperasi digital sebagai pendukung bisnis budidaya ikan di Indonesia. Dengan menggunakan data dan teknologi, eFishery berkomitmen membantu para pembudidaya ikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas budidayanya, lebih mudah untuk mendapatkan permodalan, serta mendapatkan akses untuk memperluas pasar,” jelasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link