JawaPos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami naik turun dalam sepekan terakhir. Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyebut bahwa tren tersebut masih dalam koreksi adalah hal yang wajar, setelah IHSG mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir.
Menurutnya, kenaikan IHSG dari 6100-an hingga ke 6680-an banyak ditopang oleh aksi beli di saham-saham bank dan energi. “Ada sentimen negatif dari Cina di mana mereka berencana untuk memangkas harga komoditas,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (26/10).
Reza mengungkapkan, kondisi tersebut juga mempengaruhi kinerja saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Reza menuturkan, semester tahun ini permintaan semen baturaja mulai meningkat. “Secara Yoy juga meningkat dan mampu membukukan laba dari sebelumnya rugi. Ini bisa menjadi booster atau sentimen positif pelaku pasar,” ungkapnya.
Sementara, pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpendapat, meski pergerakannya berada dalam tren penurunan setidaknya dalam satu minggu terakhir, namun kinerja korporasi SMBR masih positif.
Yusuf mengatakan bahwa hal ini tidak terlepas dari kenaikan harga batu bara yang memang berada dalam tren kenaikan sebulan terakhir. “Sebenarnya posisi SMBR dan industri semen pada umumnya di tahun ini masih berada dalam posisi over supply,” kata dia.
Diketahui volume penjualan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tumbuh positif. Realisasi penjualan SMBR hingga bulan September 2021 mencapai 1,34 juta ton. Vice President Corporate Secretary Semen Baturaja Doddy Irawan mengatakan, realisasi ini tumbuh 5 persen jika dibandingkan dengan volume di periode yang sama tahun lalu sebesar 1,28 juta ton.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link