Gunung Everest, Nepal
Nepal – Pemerintah Nepal secara resmi melarang pendaki solo untuk mendaki Gunung Everest. Ketentuan yang tercantum dalam peraturan baru tersebut bertujuan untuk menekan angka kematian dari kasus kecelakaan pendakian.
Peraturan keselamatan tersebut juga melarang pendaki tuna daksa dan tuna netra yang mencoba mencapai puncak puncak tertinggi di dunia tanpa sertifikat medis yang valid.
Seperti dikutip dari laman bbc.com, Minggu (31/12) seorang pejabat pariwisata mengatakan bahwa undang-undang tersebut telah direvisi untuk membuat pendakian gunung lebih aman dan mengurangi kematian.
Sejumlah rekor pendaki telah mencoba mendaki Everest tahun ini. Namun, diantara usaha memecahkan rekor itu terdapat beberapa orang yang menjadi korban, hingga meninggal dunia.
Jumlah korban tewas sepanjang musim ini sebanyak enam orang. Keenam korban tewas tersebut termasuk Min Bahadur Sherchan (85), yang meninggal karena berusaha merebut kembali gelarnya sebagai orang tertua di dunia yang mencapai puncak Everest.
Pendaki terkenal asal Swiss, Ueli Steck, yang dikenal sebagai “Mesin Swiss” juga meninggal saat pendakian solo ke puncak Everest.
Di bawah peraturan baru, pendaki asing harus didampingi pemandu. Pihak berwenang berharap peraturan baru ini akan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi pemandu gunung Nepal.
Keputusan pemerintah untuk melarang pendaki tuna daksa dan tuna netra dikritik oleh beberapa orang.
Dalam sebuah posting Facebook, calon pendaki Everest Hari Budha Magar, yang kehilangan kedua kakinya saat bertugas di Afghanistan, mengatakan bahwa tindakan tersebut “diskriminatif” dan penuh “ketidakadilan”.
“Saya akan tetap mendaki Gunung Everest. Tidak ada yang tidak mungkin,” katanya.
Lebih dari 200 orang telah meninggal di Everest sejak 1920, dengan sebagian besar kematian terjadi sejak 1980.
Pendaki gunung di Everest meninggal karena beberapa alasan, dimana lebih dari 20% tewas akibat terpapar penyakit gunung akut.
Menurut statistik yang diberikan kepada BBC oleh Database Himalaya pada 2015, sejauh ini jumlah tertinggi orang yang meninggal karena longsoran salju (29%), serta jatuh sebagai penyebab kematian terbesar berikutnya (23%).
TAGS : Nepal Gunung Everest Pendaki Solo
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27135/Kini-Everest-Terlarang-bagi-Pendaki-Solo/