Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Tengah
Palembang – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumsel menyiapkan 135 posko untuk mencegah kebakaran lahan sawit di Sumatera Selatan.
Gapki Sumsel juga melatih 171 personil untuk mengantisipsi kebakaran lahan. Pencegahan kebakaran lahan ini merupakan satu dari tiga program kerja stategis Gapki Sumsel di 2018 dalam mendukung Asean Games 2018.
Ketua Gapki Sumsel Harry Hartarto di Palembang Rabu (3/1) mengatakan pada 2018 ini pihaknya terus melakukan antisipasi berkelanjutan terhadap kebakaran lahan, terlebih program pencegahan kebakaran lahan ini merupakab hal itu sangat penting dilakukan.
“Sudah menjadi komitmen kami, yang tergabung di Gapki untuk terus menjaga lahan agar tidak terjadi kebakaran, dan itu sudah disampaikan kepada Gubernur Sumsel dan kepala daerah lainnya,” katanya Rabu (3/1).
Menurutnya hingga kini, Gapki terus menerjunkan pesonilnya untuk memantau lahan, karena mereka yang bertugas memantau tersebut merupakan personil yang terlatih.
“Kami sudah melatih 171 orang untuk menjadi instruktur pemadam kebakaran melalui 6 angkatan sejak 2016 -2017 lalu,” katanya.
Para petugas itu, sudah tersebar diseluruh kabupaten di Sumsel yang ada perusahaan perkebunan sawit serta melibatkan masyarakat setempat.
Menurut menyediakan posko yang saat ini telah berdiri 135 posko pencegahan dan pemadaman dengan dilengkapi peralatan pemadam sesuai standar. “Dengan Polda dan TNI kami selalu koordinasi dengan membangun juga kanal blocking,”kata Harry.
Selain program antisipasi kebakaran lahan pada 2018 kata Harry, peningkatan kerjasama dan pembinaan petani plasma, swadaya dan swadaya, serta pemenuhan kriteria kebun dalam mendapatkan sertifikat berkelanjutan (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).
Terkait program meningkatan petani plasma, pihaknya terus melanjutkan program tersebut sebab menurut data dinas perkebunan plasma kemitraan yang ada saat ini kurang lebih 150.000 kemitraan plasma sehingga akan terus digarap.
Sementara soal ISPO pihaknya mendorong seluruh perusahaan perkebunan untuk bersertifikasi ISPO sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Ia mengatakan pemerintah melalui lembaga sertifikasi ISPO terus mendorong kepemilikan sertifikat ini mengingat baru tercapai sekitar 30% dari total perusahaan sawit di Indonesia, berjumlah di atas 1.000 perusahaan.
Hal ini terkait juga dengan posisi Indonesia sebagai negara produksi CPO terbesar di dunia dengan produksi 33,5 juta ton pada 2016. Indonesia berkeinginan menjaga keberlangsungan sektor perkebunan dan industri ini yang diperkirakan bakal berkembang pesat di masa datang seiring dengan peningkatan kebutuhan minyak nabati dunia.
TAGS : Gapki Sawit Sumatera Selatan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27264/Cegah-Kebakaran-Lahan-Gapki-Sumsel-Siapkan-135-Posko/