JawaPos.com – Tahun 2022, perayaan Imlek 2573 jatuh pada shio macan air. Dalam kalender Tionghoa ada 12 shio. Shio tersebut diberikan sebagai penanda keberuntungan, nasib, dan juga sikap mawas diri. Awalnya, shio sebenarnya memiliki sejarah dari para leluhur.
Menurut Pakar Fengshui Xiangyi Hong, shio awalnya adalah sesuatu permainan setiap pergantian tahun. Sementara menurutnya, kita tak cukup akurat untuk memprediksi nasib sendiri jika hanya melihat dari sisi shio. Seseorang untuk melihat nasibnya, juga harus ditentukan dari jam dan tanggal lahir.
Karena itu, ia menegaskan, anggap saja shio hanya sebagai permainan. Jika memang hasilnya kurang baik, itu menjadi motivasi agar tetap semangat.
“Shio itu permainan, seperti kita baca ramalan bintang. Kadang benar kadang tak benar, belum tentu ya. Artinya ramalan shio hanya hiburan, timbul tiap pergantian tahun. Kalau mau tahu nasib seseorang, maka harus dianalisis tersendiri dari tanggal dan jam lahir. Maka 12 shio yang dibahas hanya umum saja, tak bisa diterapkan orang per orang,” kata Xiangyi Hong kepada JawaPos.com baru-baru ini secara virtual.
Menurutnya, ramalan shio berawal pada sejarah leluhur. Pada zaman dahulu ada 4 musim, dan ketika musim salju tiba, semua orang pulang ke rumah.
“Tak bisa beraktivitas di luar, maka dilakukan di dalam rumah. Mereka kemudian saling kumpul bersama, semua anggota keluarga kumpul, makan onde,” katanya.
Lalu mendekati pergantian tahun, nenek dan kakek akan sampaikan cerita pada anak-anak dan cucunya. Yakni berupa harapan tahun yang baru, agar lebih bagus dari yang sekarang.
“Mereka mulai dengan perkiraan masing-masing. Nah prediksi dari tanggal lahir tak bisa menguasai dengan baik, maka dihitunglah nasib berdasarkan prediksi dari tahun lahir, lalu diberikan shio dengan 12 jenis hewan,” jelasnya.
“Dari cerita itu kita tak bisa ketahui bahwa hanya have fun saja. Hanya umtuk permainan,” tambah Xiangyi Hong.
Sehingga bagi siapapun yang sedang bagus peruntungan shionya, anggap sebagai penyemangat. Lalu jika kurang beruntung, maka diminta waspada dalam melangkah dan mengambil keputusan.
“Maka ambil yang baik-baiknya saja,” katanya tertawa.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link