DENPASAR, BALIPOST.com – Direktur Eksekutif WALHI Bali Made Krisna Bokis Dinata, Kamis (17/3), memaparkan ratusan hektare sawah akan terkena trase tol Gilimanuk-Mengwi. Data itu, jelasnya, berdasarkan temuan Walhi.
Ia memaparkan setidaknya ada 480,54 Ha lahan persawahan yang terkena trase tol. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Walhi Bali, luas area sawah terdampak itu rinciannya Jembrana sebanyak 253,52 hektare, Tabanan 212,89 hektare, dan Badung 14,13 hektare. Berdasarkan hal tersebut, sawah yang terkena oleh trase tol tercatat sebanyak 480,54 Ha dan semuanya masuk dalam kawasan 98 subak yang otomatis terancam oleh Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Apabila seluruh peruntukan lahan dijumlahkan, rencana pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi secara total menempati luas ruang kurang lebih 1.361,23. “Atas dasar ini kami mengatakan bahwa total luasan yang akan terkena tol berjumlah 1.300-an hektare,” ujarnya dalam rilis yang diterima.
Data ini, lanjutnya, berbeda dengan data ANDAL milik pemrakarsa PT. Sumber Rodhium Perkasa. Disebutjan rencana pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi secara total menempati luas ruang kurang lebih 1.069,44 hektare. Terdiri dari tanah eksisting yakni area kebun rakyat (488,13 Ha atau 58,6% ROW), sawah irigasi (188,31 Ha atau 22,6% ROW), Kawasan Hutan Lindung Bali Barat (75,14 Ha atau 6,1% ROW), kebun milik Pemprov Bali (49,6 Ha atau 6 % ROW), Taman Nasional Bali Barat (20,36 Ha atau 1,8% ROW), Jalan Eksisting (13,9 Ha atau 1,7 % ROW), sungai (22,7 Ha atau 2,8%), pemukiman/rumah tinggal (20 Ha, 2,4% ROW) dan peruntukan lain seperti kandang, UMKM, fasilitas ibadah, fasos-fasum dan objek penting lainnya.
“Pada data tersebut disebutkan bahwa peruntukan lahan yang terkena trase tol adalah sawah irigasi seluas 188,31 Ha. Data ini sangat berbeda dengan data temuan kami yang juga melakukan penghitungan di area kawasan atau lahan yang terkena trase tol. Kami menemukan setidaknya ada 480,54 Ha lahan persawahan yang terkena trase tol,” ungkapnya. (kmb/balipost)
Credit: Source link