Jakarta (ANTARA) –
Produsen mobil tersebut mengatakan kepada NHTSA bahwa penarikan tersebut mencakup beberapa kendaraan Model S, Model X, dan Model 3 tahun 2018–2019 yang dilengkapi dengan Autopilot Computer 2.5 dan mengoperasikan rilis firmware tertentu.
Dikutip Reuters pada Sabtu, kendaraan tidak sesuai dengan standar keselamatan federal pada visibilitas belakang. Tesla akan melakukan update software over-the-air untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: Tesla pastikan produksi tetap berjalan di Shanghai
NHTSA mengatakan gambar kamera belakang yang tertunda mengurangi tampilan belakang pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian penarikan yang dilakukan Tesla untuk masalah perangkat lunak dalam beberapa bulan terakhir.
Tesla pada 19 Desember mulai menerapkan firmware ke sejumlah kendaraan dan alat pemantauan armadanya segera “mengidentifikasi frekuensi abnormal komputer reset di antara kendaraan Model 3 dengan pembaruan itu, menurut pemberitahuan penarikan tertanggal 18 Maret tetapi diumumkan pada hari Jumat.
Tesla mengatakan selama minggu berikutnya, penyelidikan teknis terhadap kondisi tersebut mengidentifikasi kesalahan perangkat lunak sebagai penyebab potensial untuk penilaian lebih lanjut.
Mulai 9 Februari setelah pembicaraan antara Tesla dan NHTSA untuk meninjau keluhan konsumen yang menuduh tampilan gambar belakang tertunda atau tidak tersedia, lebih dari selusin pengujian dilakukan.
Tesla mengatakan bahwa meskipun tidak menemukan ketidakpatuhan dalam pengujian yang dilakukan Tesla, penentuan penarikan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mengenali potensi adanya ketidakpatuhan pada kendaraan yang terpengaruh.
Baca juga: Tesla digugat supir taksi di Paris
Baca juga: Hertz tambahkan Tesla Model Y ke armada kendaraan listrik
Baca juga: Luhut minta Tesla penuhi syarat darinya jika investasi di Indonesia
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link