JawaPos.com – Pada Bulan Ramadan, biasanya permintaan bahan pokok meningkat, termasuk minyak goreng. Sebelumnya komoditas ini juga sempat langka di pasaran, momentum ini pun dikhawatirkan membuat kelangkaan terjadi yang diiringi lonjakan harga ekstrim.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah pun menyampaikan bahwa stok di ritel masih tersedia. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir.
“Saat ini aman, jadi di ritel itu sebenernya jangan panic buying. Jadi beli satu aja. Yang terjadi kan itu beli 10, jadi kita belum sempet pesen lagi, udah habis di rak, akhirnya orang liat rak kosong (langka),” kata Budiharjo ketika dihubungi JawaPos.com, Minggu (3/4).
“Artinya ketika di rak kosong, itu bukan berarti barang kosong, dari supplier kan perlu kirim ke gudang, lalu dari gudang baru ke toko kami, jadi perlu ngisi (stok) itu minimal 3-4 hari,” ucapnya.
Pembelian yang berlebihan tersebut pun memicu kelangkaan. Menurutnya, banyak masyarakat juga yang membeli minyak goreng untuk dijual kembali.
“Padahal di kami ini untuk mengalami ibu-ibu yang goreng, tapi akhirnya ibu-ibu itu belinya banyak dijualin ke tetangga, akhirnya abis,” tuturnya.
Credit: Source link