Resmi Menikah, Anwar Usman Boyong Idayati ke Bima sebelum ke Jakarta
JawaPos.com – Ada dua maksud dari ”Pamit”-nya Anwar Usman kemarin (26/5). Pertama, itulah persembahan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut kepada perempuan yang baru saja resmi menjadi istrinya: Idayati. Kedua, pria asal Bima, Nusa Tenggara Barat, itu memang sekaligus pamitan kepada keluarga besar adik kandung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
”Ini lagu istimewa untuk istri saya, untuk putri Solo yang esok pagi (hari ini, Red) meninggalkan Solo,” kata Anwar sebelum mendendangkan lagu yang dipopulerkan Broery Marantika tersebut sebagaimana yang dilansir Jawa Pos Radar Solo.
Pagi ini Anwar memboyong sang istri ke kampung halamannya dulu di Bima. Sekitar tiga hari berada di sana, pengantin baru itu kemudian bakal balik ke Jakarta, tempat Anwar bertugas sebagai ketua MK.
Akad nikah keduanya berlangsung di Graha Saba Buana, Solo, yang dimulai kemarin pukul 09.40. Presiden Jokowi menjadi wali nikah, sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa didapuk sebagai saksi.
”Saya nikahkan dan jodohkan saudari saya Idayati binti Notomiharjo dengan saudara Anwar Usman dengan maskawin seperangkat alat salat dan jam tangan dibayar tunai,” ujar Presiden Joko Widodo selaku wali nikah.
Kalimat ijab itu langsung dijawab mempelai pria dengan sangat lancar dalam satu helaan napas tanpa mengulang kalimat kabul tersebut. ”Saya terima nikah dan jodohnya Idayati binti Notomiharjo dengan mahar tersebut tunai,” kata Anwar.
Sekitar 200 tamu VVIP yang hadir pun meninggalkan lokasi bersamaan dengan momen keluarnya kedua pengantin yang telah sah sebagai suami istri tersebut. Tak berselang lama, 400-an tamu undangan lainnya, baik dari kalangan pejabat maupun warga sipil, mulai berdatangan di resepsi yang dihelat di tempat yang sama pada pukul 12.00–15.00 tersebut.
Acara resepsi berjalan tidak jauh berbeda dengan akad yang dihadiri para tamu VVIP. Konsep banyu mili dengan sajian makanan yang dibawa pulang dalam bentuk hampers masih menjadi aturan utama setelah para tamu diberi kesempatan berfoto dengan kedua mempelai. Yang membedakan adalah suasana yang tampak lebih santai mengingat kedua mempelai juga sempat ikut bernyanyi bersama Judika.
Judika –penyanyi yang diidolakan Idayati– menjadi penghibur utama. Idayati ikut menyanyi ketika Judika membawakan lagu dari M.E Voices berjudul Inikah Cinta yang hits pada akhir era 90-an tersebut.
Momen resepsi itu juga menjadi kado spesial untuk Idayati karena bertepatan dengan ulang tahunnya ke-56. Momen ulang tahun tersebut dirayakan dengan sederhana. Dimulai dari lagu kejutan bertema ulang tahun dari Judika hingga disusul pemotongan kue ultah oleh Idayati dan Anwar. Keluarga memastikan pelaksanaan pernikahan itu memang sengaja diadakan pada hari ulang tahun Idayati sebagai kado dalam pernikahan tersebut.
”Memang disengaja seperti itu sebagai kado dari Pak Anwar untuk ibu. Kejutannya, Judika nyanyikan lagu Happy Birthday sambil bawakan bunga, lalu kue ulang tahunnya keluar. Soal kenapa Judika, itu permintaan ibu sendiri karena memang ngefans sama Judika,” jelas putra Idayati, Adityo Rimbo Galih Samudra, saat ditemui seusai resepsi.
Sedari awal, pernikahan Idayati-Anwar banyak disorot. Itu tidak terlepas dari posisi Anwar sebagai ketua MK yang menyimbolkan kekuatan yudikatif dan Idayati sebagai adik presiden yang melambangkan kekuasaan eksekutif. Ada kekhawatiran bentrokan konflik kepentingan dalam kaitan dengan tata kenegaraan. Sebab, Anwar sebagai ketua MK bakal menyidangkan perkara-perkara yang berkaitan dengan presiden. Uji formil Undang-Undang Ibu Kota Negara, misalnya.
Sejumlah pihak pun meminta Anwar mundur dari jabatannya. Namun, dalam pernyataan terbukanya yang ditayangkan di kanal YouTube MK, pria kelahiran 31 Desember 1956 itu menolak mundur. Dia hanya akan patuh pada konstitusi dan berjanji tetap independen. Pernikahannya dengan Idayati disebutnya hak asasinya sebagai manusia sekaligus menjalankan perintah agama.
Keluarga juga tidak risi dengan opini yang berkembang di tengah masyarakat selama yakin pernikahan orang tua mereka memang baik adanya. ”Orang bebas punya opini apa, tapi kami sendiri (keluarga) yakin tidak ada hal seperti itu. Kebetulan saja, ibu saya ketemunya sama ketua MK. Yang pasti, saya lihat Pak Anwar orangnya baik dan taat beragama,” tutur putri Idayati, Septiara Silvani Putri.
Credit: Source link