Jalankan Program BBI, PUPR Genjot Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

Jalankan Program BBI, PUPR Genjot Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

JawaPos.com –  Kementerian PUPR mencatat realisasi pos belanja produk lokal mencapai Rp 80,48 triliun sebagai bagian dari komitmen terhadap program Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI). Alokasi anggaran tersebut diambil dari total pagu anggaran pada 2022 sekitar Rp100,5 triliun.

Sekjen Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah saat membuka acara Business Matching Tahap III dengan tema ‘Peran Rantai Pasok Dalam Negeri Untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia’, di Jakarta Convention Center (JCC) mengatakan sebagai salah satu kementerian yang memiliki anggaran besar untuk pembangunan infrastruktur.

Realisasi alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi produk lokal pada 2022 akan terus ditingkatkan. Sehingga tegasnya, dapat berdampak positif terhadap ketahanan perekonomian Indonesia. Karena meningkatkan pergerakan ekonomi hingga kesejahteraan para pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penggunaan produk dalam negeri untuk penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden melarang belanja impor terhadap produk yang sudah bisa diproduksi di tanah air.

Untuk mengoptimalkan penyerapan alokasi anggaran pelaku UMKM tersebut, Kementerian PUPR pun akan melakukan pengawasan yang ketat.

“Kita akan bersama-sama mendetilkan apa yang seharusnya kita laksanakan untuk mewujudkan arahan-arahan tersebut,” terangnya.

Zainal menyebut, Menteri PUPR akan akan memastikan bahwa setiap rupiah dari APBN yang diberikan untuk pemanfaatan produk dalam negeri. Sebab menurutnya pemanfaatan produksi dalam negeri itu mendukung untuk penciptaan lapangan kerja. Sehingga pada akhirnya diharapkan bisa meningkatkan perekonomian nasional.

Upaya ini mendapat apresiasi dari para pelaku industri dan UMKM di Tanah Air. Dari sektor konstruksi, khususnya di industri baja ringan, membanjirnya produk baja impor sempat menjadi salah satu kendala dalam tumbuh kembangnya industri baja di tanah air. Dengan adanya kebijakan pemanfaatan produk dalam negeri ini diharapkan, industri baja ringan di tanah air dapat bangkit kembali.

Vice Presiden PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group) Stephanus Koeswandi menegaskan, peluang ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku usaha di tanah air.

Editor : Mohamad Nur Asikin


Credit: Source link

Related Articles