JawaPos.com – Rambut rontok saat ini mulai bergeser ke usia muda. Gaya hidup hingga perawatan rambut yang salah membuat rambut rontok dan memicu kebotakan. Untuk mengatasi masalah ini, saat ini tren hair transplant atau transplantasi rambut (tanam rambut) sedang naik daun.
Ahli Perawatan Rambut dr. Nilam Permatasari, Sp-BP-RE dari The Clinic Beautylosophy Hair Center mengatakan kebotakan dan penipisan rambut merupakan salah satu problem yang paling sering dialami pria maupun perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keturunan, hormonal, gaya hidup, stres, fashion, dan sebagainya.
“Setiap problem kebotakan dan penipisan rambut ini mempunyai solusinya masing-masing tergantung penyebabnya. Ini yang menyebabkan banyak orang yang gagal mendapatkan rambut yang lebat dan sehat walaupun sudah mendapatkan berbagai jenis perawatan rambut, karena ternyata perawatan tersebut tidak sesuai dengan permasalahan dan kondisi rambutnya,” kata dr. Nilam kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/6).
Transplantasi Rambut Cukup 3 Jam
Setiap problem kerontokan sampai dengan kebotakan mempunyai cara dan perawatan yang berbeda. Pada kondisi kulit kepala yang masih kusam berarti masih terdapat folikel, dapat ditangani dengan cara medikamentosa, sedangkan pada kondisi kulit kepala yang mengkilap atau tidak ada folikel.
“Jalan satu-satunya hanya dengan hair transplant atau tanam rambut,” katanya.
Transplantasi rambut dilakukan dengan robotic hair transplantation. Transplantasi rambut robotik tersebut menggunakan robot ARTAS® iX. Sehingga dapat melakukan penanaman rambut secara otomatis dengan cepat dan presisi.
Tindakan ini tidak meninggalkan bekas luka dan tidak menimbulkan kebotakan di daerah donor atau area rambut yang diambil. Selain itu dengan akurasi 99,99 persen dan kecepatan kurang dari 1 detik untuk mendapatkan folikel rambut, prosedur ini membuat proses hair transplant lebih cepat.
“Saat ini proses hair transplant hanya mulai dari 2-3 jam saja dengan keberhasilan yang tinggi. Intinya, di Indonesia kini sudah bisa, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” tutup dr. Danu Mahandaru, Sp.BP-RE dari The Clinic Beautylosophy.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link