G20, World Bank, dan WHO Bentuk Dana Perantara Keuangan untuk Pandemi

G20, World Bank, dan WHO Bentuk Dana Perantara Keuangan untuk Pandemi

JawaPos.com – Anggota G20 berupaya memulihkan ekonomi global. Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan negara-negara anggota mengolaborasi sektor keuangan dengan kesehatan. Tujuannya, memperkuat dialog dan kerja sama terkait dengan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons (prevention, preparedness, and response/PPR) dalam menghadapi pandemi.

Itulah yang dibahas dalam G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) keempat secara virtual. Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan RI memimpin penyelenggaraan pertemuan tersebut. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra serta Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan Kunta Wibawa bertindak sebagai co-chair dari Indonesia.

“Pertemuan ini adalah pertemuan terakhir menjelang pertemuan pertama FHTF tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral berikutnya pada Juli,” ujar Wempi Rabu (8/6).

Upaya pemulihan ekonomi ini mendapatkan tantangan yang dipengaruhi inflasi global. Merujuk pada data World Bank, indeks harga agrikultur per Mei 2022 telah meningkat hingga 42 persen jika dibandingkan pada Januari 2021. Bukan hanya itu, harga minyak mentah dunia telah mengalami kenaikan hingga dua kali lipat pada periode yang sama.

Belajar dari pengalaman tersebut, lanjut Wempi, penguatan ekonomi pascapandemi dipercaya harus didukung kesiapan seluruh negara. Itulah yang coba dirumuskan Presidensi G20 Indonesia dengan mengoordinasikan sektor keuangan dan kesehatan secara berkesinambungan.

Saat ini G20 bersama World Health Organization (WHO) dan Bank Dunia menyusun rencana pembentukan dana perantara keuangan Bank Dunia atau FIF untuk PPR pandemi. “Ke depannya, upaya ini bisa meningkatkan kemampuan keuangan dunia yang lebih merata dalam menghadapi risiko pandemi global,” tuturnya.

Pada sesi JFHTF yang dipimpin Kunta Wibawa, diskusi berfokus pada pembaruan evolving global health architecture dan kontribusi G20.


Credit: Source link

Related Articles