JawaPos.com – Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan kepada seluruh calon jemaah haji (CJH) bahwa paket ziarah di Madinah gratis. Jadi, CJH tidak perlu membayar lagi kepada petugas yang mengantar ziarah tersebut. Layanan ziarah itu membawa jemaah mengunjungi Masjid Quba dan Masjid Qiblatain di Madinah.
Juru Bicara Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ahmad Abdullah mengatakan, paket perjalanan ziarah tersebut sudah bagian dari kontrak layanan haji. ’’Paket ziarah ini diberikan oleh muasasah atau syarikah,’’ katanya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, kemarin (9/6).
Abdullah menegaskan bahwa layanan ziarah tersebut gratis. Dengan adanya paket perjalanan ziarah itu, jemaah tidak perlu melakukan ziarah sendiri-sendiri. Namun, dalam praktiknya, di Madinah banyak jemaah bersama rombongannya yang melakukan ziarah sendiri. Sebab, ada sejumlah lokasi yang sering dikunjungi jemaah untuk berziarah. Antara lain, Bukit Rumat yang menjadi tempat terjadinya perang Uhud pada masa Nabi Muhammad. Selain itu, ada Masjid Bilal bin Rabah yang juga di Madinah dan beberapa lokasi bersejarah lain.
Data Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan, hingga kemarin sudah ada 11.529 CJH yang diberangkatkan menuju Madinah. ’’Kemenag juga memberangkatkan 424 orang PPIH yang bertugas melayani jemaah di daerah kerja (daker) Makkah,’’ kata Abdullah. Dia menjelaskan, petugas di daker Makkah akan bekerja selama 64 hari ke depan.
Sekitar sepekan lalu sudah diberangkatkan personel PPIH Arab Saudi untuk daerah kerja Madinah dan bandara. Pelepasan PPIH daker Makkah dipimpin langsung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief.
Sementara itu, kondisi Arab Saudi sekarang memang sedang panas. Kondisi terik itu tak hanya membuat haus. Namun, ada satu jemaah haji yang harus menjalani perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah karena luka bakar di telapak kakinya. Muhammad Nur Hamid menderita luka bakar grade II. Jemaah dari kloter Surabaya tersebut tidak memakai alas kaki. Itu merupakan kasus kedua yang ditangani KKHI. Setelah dibawa ke KKHI, dokter melakukan observasi dan perawatan lebih lanjut. ”Setelah dilakukan debridement dan perawatan luka, pasien kami lakukan perawatan rawat inap agar luka cepat membaik,” kata dokter spesialis bedah dr Nur Eko Hadi Sucipto. Sampai berita ini ditulis, dia masih dirawat di KKHI.
Eko mengatakan, kasus luka bakar karena tak memakai sandal merupakan kasus berulang pada jemaah haji. Untuk itu, dia mengingatkan agar jemaah patuh pada pesan-pesan kesehatan yang disampaikan petugas kesehatan di lapangan.
Dia mengatakan, pasien sebelum Hamid adalah Basri Tasmin Basyir Arif. Basri merupakan jemaah haji dari embarkasi Padang. Dia mendapatkan perawatan karena kakinya melepuh pada Minggu (5/6) lalu. ”Kami tak henti-hentinya mengingatkan dan menyarankan jemaah agar selalu disiplin dalam menerapkan pesan-pesan kesehatan,” katanya.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : wan/lyn/c6/oni
Credit: Source link