JawaPos.com – Dinamika ekonomi global terus membayangi kondisi domestik. Bank Dunia memperkirakan ekonomi RI tumbuh melambat 4,6 persen pada 2022 dan 4,7 persen pada 2023. Kondisi tersebut disebabkan sentimen negatif ekonomi global.
Kepala Ekonom Bank Dunia Indonesia dan Timor Leste Habib Rab menyatakan, proyeksi itu lebih rendah daripada proyeksi semula yang mencapai 5,1 persen. “Penurunan pertumbuhan global secara luas dapat mengakibatkan penurunan permintaan ekspor komoditas, memicu pengurangan produksi, dan harga yang lebih tinggi,” paparnya pada pemaparan laporan Indonesia Economic Prospect (IEP) Kamis (23/6).
Dia mengungkapkan, kondisi itu membuat pemerintah menambah jumlah subsidi. Tujuannya, daya beli masyarakat bisa tetap terjaga. Utang negara pun otomatis akan meningkat.
Sejalan dengan itu, Bank Dunia memproyeksikan inflasi RI mendekati level 4,2 persen secara tahunan (YoY) tahun ini. Sebab, harga minyak dunia meningkat drastis hingga lebih dari USD 100 per barel.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, inflasi bakal berada di level 4,2 persen tahun ini. “Inflasi akan sedikit lebih tinggi dari batas atas kisaran sasaran,” ujarnya.
Meski melewati target yang dicanangkan, Perry menyatakan bahwa kondisi inflasi Indonesia masih lebih baik daripada peningkatan harga di negara-negara lain. Sebab, BI dan pemerintah sigap menekan pergerakan harga di dalam negeri.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (dee/han/c14/dio)
Credit: Source link