By JawaPos.com – Pemakaman aktris senior Rima Melati dilangsungkan Sabtu (25/6) dengan diiringi rintik hujan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan. Pemakamannya satu liang lahad dengan mendiang ibunya.
Aditya Tumbuan tentu saja sedih kehilangan sang ibunda untuk selama- lamanya. Kendati demikian, ia juga senang karena Rima Melati sudah tidak mengalami rasa sakit lagi atas sejumlah penyakit yang dideritanya.
“Hari ini kita semua berdoa, langit pun berduka, kita semua menangis membawa almarhumah ke liang lahad terakhir. Sekaligus kita bahagia karena almarhumah bisa tenang, sudah bisa merasakan hilangnya penyakit dan ibu bertemu dengan suami terkasih di sana,” kata Aditya Tumbuan di Pemakaman Tanah Kusir Jakarta Selatan Sabtu (25/6).
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang turut menghantarkan ibunda ke dalam peristirahatan terakhir. Dia beberapa kali mengucapkan terima kasih atas banyaknya doa dan dukungan untuk mendiang Rima Melati dan keluarga.
Di mata keluarga, aktris peraih Piala Citra era 70-an termasuk orang yang sangat baik dan bertanggung jawab. Keluarga juga menilai Rima Melati memiliki jiwa sosial yang sangat baik, ramah dan memiliki kepedulian pada sesama.
“Banyak di antara kita semua di sini menyaksikan betapa kita semua sayang, kita semua cinta dan care terhadap almarhumah,” jelasnya.
Aditya Tumbuan mengungkapkan, apabila mendiang Rima Melati memiliki utang piutang yang belum dituntaskan selama hidup supaya menghubungi dirinya atau anggota keluarga yang lain untuk segera diselesaikan. Ini supaya almarhumah bisa lebih tenang di alam sana.
“Saya juga mohon maaf atas nama almarhumah untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika almarhumah pernah melakukan kesalahan, kekurangan, kekhilafan, saya atas nama anak laki-lakinya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tuturnya.
Rima Melati meninggal dunia pada Kamis sore lalu sekitar pukul 15.14 WIB. Dia menghembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Rima meninggal dunia setelah sempat berjuang melawan komplikasi penyakit yang dideritanya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link
