YOGYA, KRJOGJA.com – Digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah perubahan dari sistem konvensional ke digital sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional. Singkatnya, digitalisasi UMKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan dalam Diskusi Terbatas Gowes bertema UMKM & Digitalisasi pada Sabtu (25/6/2022). Diskusi terbatas tersebut diikuti Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Tantan Heroina, Wakil Ketua Umum Kadin DIY Wawan Harmawan, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta Y Sri Susilo dan Anggota Senior Kafegama P Didit Krisnaswara.
” BI telah dan terus memfasilitasi akselerasi digitalisasi UMKM guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing. Dengan meningkatkan daya saing tersebut diharapkan dapat mendorong UMKM yang lebih kuat, khususnya bagi pelaku UMKM di DIY,” ujar Budiharto.
Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Tantan Heroika menambahkan program pengembangan UMKM BI dilakukan melalui 3 pilar yaitu meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi biaya, serta perluasan pasar. Salah satu implementasi program dari ketiga pilar pengembangan UMKM adalah melalui Program Digitalisasi UMKM tersebut.
Credit: Source link