JawaPos.com – Harga telur meroket hingga tembus Rp 31.000 per kilogram di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Biasanya, per satu kilo telur hanya berkisar Rp2 7-28 ribu, namun sejak pekan lalu harga cenderung merangkak naik.
Menurut salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, Bagus Kurniawan, kenaikan harga telur disebabkan oleh stok yang menipis di peternak akibat dipasok untuk kebutuhan Bantuan Sosial (Bansos).
“Ada bansos. Stok di sana (peternak di Blitar, Jawa Timur) tipis, jadinya (harga) naik,” kata Bagus saat ditemui JawaPos.com, Senin (22/8).
Ia juga menyebut, harga tersebut akan berbeda jika masyarakat membelinya di warung-warung kecil.
Menurutnya, harga telur di warung bisa merangkak naik hingga Rp 33.000 per kilogram.
“Paling di warung sekitar 32 sampai 33 ribu,” ujarnya.
Sementara itu, mengutip infopangan.jakarta.go.id, rata-rata harga telur ayam ras di Jakarta sebesar Rp 30.456 per kilogram.
Sedangkan, menurut pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) nasional, Senin (22/8), harga telur ayam ras segar terendah ada di Bali dan Jambi Rp 25.400-Rp 25.900 ribu per kilogram.
Adapun harga telur ayam tertinggi ada di Papua dan Sulawesi Tengah masing-masing Rp 39.650 per kilogram dan Rp 34.600 per kilogram.
Di Jawa Timur, harga telur ayam dibanderol Rp 29.550 per kilogram. Sedangkan di Jawa Tengah Rp 29.700 per kilogram dan di Jawa Barat dijual Rp 30.800 per kilogram.
Untuk di Sumatera Utara, telur ayam dijual Rp 29.850 per kilogram sedangkan di Lampung dan Palembang harga telur mencapai Rp 28.950 per kilogram.
Editor : Banu Adikara
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link