Baca juga: Pangsa pasar domestik merek otomotif China meningkat pada Juli
BYD mengumumkan dalam pernyataan bersama dengan pengembang industri Thailand WHA Group bahwa perjanjian pembelian telah ditandatangani untuk 96 hektar tanah di provinsi timur Rayong untuk pabrik tersebut.
Proyek 17,9 miliar baht untuk memproduksi kendaraan listrik telah disetujui oleh Dewan Investasi Thailand bulan lalu.
Produsen kendaraan listrik terbesar di China bertujuan untuk menjual 10.000 unit kendaraan di Thailand dan mengekspor ke negara-negara Asia Tenggara dan Eropa.
Pabrik di Thailand, yang terbaru di antara lebih dari 30 lainnya di Amerika Serikat, Brasil, dan India, akan memproduksi Atto 3 yang sepenuhnya listrik, BYD General Manager Penjualan Asia Pasifik Liu Xueliang mengatakan kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa perusahaan juga mempertimbangkan baterai dan suku cadang tergantung permintaan.
Pemerintah Thailand menginginkan produksi kendaraan listrik mencapai sekitar 700.000 pada 2030, atau 30 persen dari total manufaktur mobil, demikian seperti disiarkan Reuters, Kamis (8/9).
Baca juga: Penjualan NEV BYD naik 292 persen pada Januari-Juli 2022
Baca juga: Cangkang baterai bisa kemasukan air, BYD tarik 50 ribu Tang DM hybrid
Baca juga: BYD akan jual mobil penumpang di Jepang mulai 2023
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link