Garap Film Miracle in Cell No. 7, Hanung Bramantyo Tumpahkan Amarahnya

Garap Film Miracle in Cell No. 7, Hanung Bramantyo Tumpahkan Amarahnya

JawaPos.com – Sutradara Hanung Bramantyo mendapat kepercayaan dari rumah produksi Falcon Pictures untuk menggarap film Miracle in Cell No. 7. Film ini merupakan remake film asal Korea Selatan rilisan 2013 silam dengan judul sama persis.

Pernah merasakan emosi, marah, dan jengkel saat kalah berperkara di pengadilan, suami Zaskia Adya Mecca itu lantas menumpahkan emosinya saat mengerjakan film yang dibintangi Vino G. Bastian tersebut.

Film Miracle in Cell No. 7 memang memiliki emosi senapas dengan apa yang pernah dirasakan Hanung saat kalah berperkara di pengadilan atas film Soekarno Indonesia Merdeka. Dia kalah melawan Rachmawati Soekarnoputri, putri Bung Karno, terkait sengketa hak cipta atas naskah film tersebut.

Melalui film Miracle in Cell No. 7, Hanung ingin penonton merasakan emosi seperti yang dirasakannya pada saat kalah dalam proses hukum di pengadilan. Meski sudah berjuang sekuat tenaga dibantu pengacara.

“Perasaan itu yang ingin saya hadirkan di Film Miracle in Cell No.7 saat Bapak Dodo memperoleh perlakuan tak adil oleh hukum. Saya ingin, penonton merasakan marah kepada hukum, sebagaimana saya marah atas putusan tak adil dari pengadilan,” tulis Hanung Bramantyo di Instagram, Jumat (9/9).

“Hukum, (seolah-olah) hanya berpihak pada yang berkuasa. Bukan hanya soal uang, tapi soal siapa yang bisa menekan,” imbuh sutradara kelahiran Jogjakarta, 1 Oktober 1975 itu.

Hanung Bramantyo pun meminta kepada pemain film untuk berakting dengan baik memperlihatkan karakter penegak hukum yang korup dan pengecut yang lebih membela orang yang memiliki kuasa daripada harus membela kebenaran dan keadilan.

“Saya berdiskusi dengan DOP @lumisu_pasolang agar gambar bisa menangkap kesan proses pengadilan yang menekan, jengah, dan berputar-putar sekadar mencari keadilan penguasa, dan bukan keadilan sebenarnya,” jelasnya.

“Hasilnya, warna film kami buat oranye agar mata penonton terasa lelah dan jengah. Lalu kamera kami letakkan memutar 360 derajat di atas track yang menangkap adegan panjang tanpa cut,” imbuh Hanung Bramantyo memperlihatkan foto dalam sebuah adegan duduk di kursi dengan meja di depannya menampilkan Vino G Bastian dan Ruman Rosadi.

Hanung Bramantyo berharap para penonton bisa merasakan emosi seperti yang dirasakannya dalam film yang tayang perdana di seluruh bioskop tanah air sejak 8 September 2022.

Film Miracle in Cell No. 7 mengangkat isu tentang pelecehan seksual dilakukan sang karakter utama terhadap anak di bawah umur. Kasus tersebut jadi semakin rumit setelah adanya pemaksaan kehendak dalam proses penegakan hukum dengan mengesampingkan fakta yang sebenarnya terjadi.


Credit: Source link

Related Articles