JawaPos.com – Perusahaan induk produk ABC Indonesia, PT Kraft Heinz, menanggapi keputusan Singapura yang menarik kecap manis dan saus sambal ayam goreng ABC dari peredaran. Heinz memastikan dua produk tersebut telah mendapat izin edar BPOM dan mengikuti aturan yang berlaku.
Keputusan Singapura dilakukan lantaran kecap manis dan saus sambal ABC tidak mencantumkan keterangan alergen pada kemasan. PT Heinz Indonesia meluruskan masuknya kedua produk ABC tersebut di pasar Singapura lantaran diimpor oleh distributor tidak resmi dan tidak berkoordinasi dengan produsen.
PT Heinz Indonesia menegaskan perusahaannya telah menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang baik. Termasuk soal kandungan yang ada di dalam semua produk ABC.
“Penerapan CPPOB akan memastikan seluruh produk ABC diproduksi melalui analisa dan mekanisme kontrol yang ketat, mulai dari penggunanan bahan baku, pengujian laboratorium, kontrol terhadap bahan yang mengandung alergen, hingga pengawasan akhir pada produk jadi (finished goods),” ujar Corporate & Regulatory Affairs Kraft Heinz Indonesia, Mira Buanawati dalam keterangan resmi, Jumat (9/9).
Terkait ekspor ke luar negeri, The Heinz juga menjamin semua produk telah memenuhi peraturan dari setiap negara tujuan ekspor. Syarat itu adalah jenis dan batasan bahan baku yang diizinkan, persyaratan label kemasan, serta ketentuan label komposisi dan alergen, dengan menggunakan bahasa setempat.
Mengutip pernyataan ahli gizi Hardinsyah, alergen sangat umum ditemukan pada produk pangan olahan. Tak hanya itu, kandungan alergen juga sering ditemukan di pangan segar seperti telur dan ikan, krustase, kacang, hingga sulfur dioxide yang lazim ditemukan pada buah-buahan.
“Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya di komunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi,” kata Hardinsyah.
Hal senada juga disampaikan BPOM RI ketika menanggapi isu ini. Berdasarkan evaluasi keamanan dan mutu, produk-produk ABC telah mencantumkan informasi alergen dan Bahan Tambahan Pangan (BTP).
“Keberadaan BTP di dalam produk pangan ditujukan untuk memengaruhi sifat pangan, seperti halnya Sodium Benzoat, yang umum digunakan untuk menjaga ketahanan produk selama proses penyimpanan dan pemasaran di toko,” jelas Head of R&D, Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini Indra Ishak.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link