Konsisten Melatih si Kecil Tidur Sendiri

Konsisten Melatih si Kecil Tidur Sendiri

Si kecil tidak akan selamanya kecil, Bun. Saat usianya bertambah besar, akan tiba masanya dia harus mandiri. Salah satunya tidur sendiri, terpisah dari mama dan papa.

MELATIH anak tidur sendiri memang bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi jika si kecil sudah terbiasa tidur bersama orang tuanya. Namun, hal itu bisa diatasi dengan konsisten membiasakan anak tidur di kamarnya sejak usia balita.

’’Anak dapat dilatih saat usia 2–3 tahun secara bertahap. Diharapkan, di usia 7–8 tahun sudah mau tidur sendiri. Maksimal pada usia prapubertas ketika anak sudah harus menghargai privasi dirinya dan orang lain,’’ jelas Nurul Hidayati MPsi.

Pada usia itu, anak mulai bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka juga sudah mampu mengungkapkan perasaan dan keinginannya serta dapat memahami perintah yang ibu berikan padanya. Dengan begitu, anak dapat mengatakan kepada orang tua jika ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Jadi, lebih aman untuk ditinggal sendiri.

’’Tentu, kita para orang tua tahu kalau anak tidak akan selamanya hidup dan tinggal bersama kita. Penting untuk memberinya akar (basic values, kasih sayang, bonding) dan sayap (salah satunya kemandirian),’’ tutur Nurul.

Tidur sendiri tidak hanya menjadikan anak lebih mandiri, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan mengasah keberaniannya. Anak juga dapat memahami area privasinya dan orang lain secara lebih baik. Termasuk privasi kedua orang tuanya. Saat harus di tempat baru seorang diri, mereka tidak akan kaget jika harus tidur tanpa ayah dan ibu.

’’Dia akan memiliki kebanggaan ketika mampu tidur tanpa dikeloni orang tuanya dan melakukan apresiasi diri sehingga menambah self-esteem-nya,’’ imbuh psikolog Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Surabaya itu.

Kualitas tidur anak pun jadi lebih terjaga. Mereka akan lebih nyenyak dan pulas. Beda halnya apabila anak masih tidur dengan orang tua. Bisa saja anak terbangun di tengah malam karena suara dengkuran atau saat ortu bergerak ke kamar mandi.

Pada bayi di bawah 1 tahun, menidurkannya terpisah dengan ortu dapat mengurangi risiko sindrom kematian mendadak atau SIDS. Berdasar pendapat ahli, ada berbagai faktor penyebab terjadinya SIDS. Salah satunya, posisi tidur bayi seperti tengkurap. Ada pula beberapa kasus akibat tertindih orang tuanya.

’’Apabila ibu dapat menjaga posisi saat bersama bayinya dalam posisi aman, sebenarnya SIDS dapat dihindari. Secara umum, menaruh anak usia 1–4 bulan di tempat tidurnya (boks bayi) adalah baik untuk kehati-hatian dan keamanan si bayi,’’ terang Nurul.

Sleep training memang membutuhkan kesiapan dari dua belah pihak. Baik sisi anak maupun orang tua. Nurul menyebutkan, orang tua kerap merasa tidak tega membiarkan anaknya tidur sendiri. Padahal, hal itu penting sebagai bekal sayap anak kelak.

’’Harus konsisten melatihnya. Semua langkah pengasuhan itu kan butuh konsistensi dan ’ditegain’ untuk mendorong kemandirian anak. Namun, tidak dengan pemaksaan, ya!’’ pesan psikolog sekaligus pengurus Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (APSI) itu.

Hal tersebut pula yang menjadi pertimbangan Kartika Sari. Dia tidak ingin memaksakan anaknya yang baru berusia 2 tahun untuk tidur sendiri. Terlebih, dia kerap ditinggal papanya bekerja ke luar kota. ’’Saat ini belum kepikiran karena situasinya kan abinya sering pergi ke luar kota. Jadi, mungkin sampai dia mau sekolah. Sekitar umur 3 tahun, baru dilatih tidur sendiri,” tutur Sari, sapaan akrabnya.

Untung, si kecil tidak begitu sulit untuk tidur. Cukup dengan mematikan lampu penerangan. Biasanya, Sari terlebih dulu membacakan dongeng. Cara tersebut akan dia coba praktikkan saat nanti melatih sang anak tidur di kamarnya sendiri.

’’Dalam keadaan terang, dia susah tidur. Pakai lampu tidur juga masih ke-distract. Biasanya, lampu semua dimatikan, dibacakan dongeng atau cerita random. Begitu tertidur, baru bisa ditinggal. Kalau masih sadar, dia bakal nyariin, kayak takut ditinggal sendiri,’’ tandasnya.

TIPS SLEEP TRAINING

– Ceritakan ke anak manfaat tidur sendiri

– Temani anak dulu, kemudian kurangi durasinya secara bertahap

– Lakukan secara konsisten agar anak terbiasa

– Berikan kesempatan pada anak untuk menata atau mendekor kamar yang nyaman dan apik baginya

– Berikan pilihan aksesori atau pernak-pernik favorit di kamar anak seperti hiasan dinding dan mainan favorit

– Hindarkan anak dari tontonan seram

– Jangan lupa apresiasi anak dan dorong dia mengapresiasi dirinya sendiri ketika berani tidur sendiri


Credit: Source link

Related Articles