Ilustrasi Jurnal (foto: Google)
Jakarta – Kabar menggembirakan datang dari dunia publikasi jurnal ilmiah. Per 6 April 2018, jumlah publikasi ilmiah Indonesia menyalip raihan Singapura. Artinya, kini di Asean Indonesia hanya kalah dari Malaysia yang berada di posisi pertama dengan jumlah 5.999 publikasi ilmiah.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, publikasi ilmiah Indonesia terindeks Scopus sebanyak 5.125. Sementara Singapura dan Thailand masing-masing hanya mengumpulkan 4.948 dan 3.741.
“Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus bagi Indonesia. Namun permasalahannya jumlah publikasinya meningkat drastis, tapi sitasinya menurun,” kata Menteri Nasir, Rabu (11/4) di Kantor Kemristekdikti Jakarta.
Kualitas dari sebuah riset dapat dilihat dari kualitas publikasi ilmiahnya. Salah satu indikator dari kualitas publikasi yaitu indeks sitasi atau banyak tidaknya peneliti lain yang mengutip publikasi ilmiah tersebut.
Karena itu, Menteri Nasir mengimbau supaya para akademisi dan peneliti tidak hanya mengejar kuantitas, melainkan juga diharapkan dapat menjaga kualitas publikasi ilmiahnya.
“Cara meningkatkan sitasi itu pertama kualitas risetnya harus baik. Kedua, membiasakan mensitasi publikasi Indonesia sendiri. Sepanjang riset itu baik, silahkan disitasi,” terang Nasir.
TAGS : Pendidikan Publikasi Ilmiah Jurnal Singapura
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/32206/Publikasi-Ilmiah-Indonesia-Salip-Singapura/