JawaPos.com – Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group mengklaim rutin menjalankan fase perawatan, pengecekan, pemeriksaan dan sterilisasi seluruh armada. Bahkan, seluruhnya dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, pemeriksaan dan perawatan kinerja secara komprehensif dari seluruh komponen pesawat udara, yaitu pada mesin (preservation engine), perangkat tambahan daya (auxiliary power unit), navigasi, peralatan komunikasi, fasilitas pesawat dan lainnya yang terkait.
“Pengecekan detil seluruh komponen pesawat secara rutin selalu dilakukan sebelum penerbangan . (Baik saat awal penerbangan) atau ketika pesawat transit selama rotasi pesawat berjalan,” kata Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Jumat (28/10).
Danang mengungkapkan, Lion Air juga melaksanakan proactive maintenance atau pemeliharaan dengan menggunakan daftar pekerjaan yang jelas. Selain itu pihaknya selalu melaksanakan perbaikan yang dibutuhkan guna mempertahankan kinerja pesawat udara tetap optimal.
Adapun perawatan pesawat udara dilaksanakan di pusat perawatan pesawat Lion Air Group – Batam Aero Technic (BAT) yang berada di Batam. Serta, di bandar udara (line maintenance station) sesuai rotasi (pergerakan) pesawat Lion Air.
Bahkan, pihaknya menjamin Batam Aero Technic telah mendapatkan sertifikasi standar keselamatan dan keamanan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. “(Lalu) Lembaga Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (Federal Aviation Administration), Departemen Aviasi Sipil Malaysia (The Civil Aviation Authority of Malaysia), The Civil Aviation Authority of Thailand,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Danang menuturkan rangkaian pekerjaan perawatan yang komprehensif selalu dilakukan guna mewujudkan operasional penerbangan yang normal dan lancar. Hal ini berlaku untuk semua jenis pesawat yang dioperasikan, mulai dari Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO.
“Lion Air memastikan setiap pesawat dalam kondisi prima dan aman dioperasikan atau airworthiness for flight serta dilaksanakan juga persiapan penerbangan secara tepat atau preparation ready for flight,” tandasnya.
Sebelumnya, pesawat maskapai Lion Air dengan nomor terbang JT330 rute Jakarta (Soekarno Hatta) – Palembang mengalami gangguan teknis pada ketinggian jelajah 3.000 kaki. Sehingga, harus return to base (RTB) atau kembali ke Bandara Soekarno Hatta karena masalah pada salah satu komponen mesin pesawat yang diduga terbakar pada Rabu (26/10).
Bahkan, beredar gambar sebuah pesawat yang diduga merupakan maskapai Lion Air di media sosial. Foto tersebut memperlihatkan adanya percikan api pada bagian tertentu saat pesawat sedang terbang.
Perihal itu, saat dikonfirmasi, Lion Air mengatakan saat ini pihak maskapai masih melakukan investigasi dan pengecekan terkait penyebab gangguan mesin.
Editor : Edy Pramana
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link