MANGUPURA, BALIPOST.com – Perhelatan KTT G20 yang digelar di Nusa pada 15-16 November juga didukung jaringan layanan 5G dari XL Axiata Tbk (XL Axiata). Tak hanya menggelar jaringan 5G, XL lewat Business Solutions (Busol) menawarkan beragam layanan 5G untuk korporasi dan UMKM.
Dalam showcase solusi untuk UMKM, XL menghadirkan Smart Mining. Booth XL di Future SME’s Village, yang merupakan side event KTT G20, di Bali Collection, Nusa Dua, juga mengenalkan sejumlah solusi digital yang akan siap disediakan di jaringan 5G.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan pihaknya menggelar jaringan 5G untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 yang sangat prestisius, dihadiri belasan kepala negara. “Event ini sekaligus merupakan bagian dari upaya kami untuk menunjukkan kesiapan kami dalam menggelar layanan 5G ke depan. Semakin hari kesiapan kami semakin matang, dan jam terbang kami dalam mengelola jaringan 5G semakin tinggi.”
Guna mensukseskan gelaran event internasional KTT G20 di Bali, XL menghadirkan jaringan 4G dan 5G. Layanan data dan internet super cepat tersebut sudah bisa diakses oleh para delegasi dan masyarakat dengan menggunakan smartphone 5G yang mendukung pita frekuensi 2.1 GHz dan 3.5 GHz. “Layanan 5G dari XL Axiata ini akan bisa diakses di 17 titik, antara lain Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Apurva Kempinski, dan Pantai Sanur,” jelas Gede.
Selain memastikan kualitas jaringan 4G dan jaringan 5G pada pita frekuensi 2.1 GHz, XL Axiata juga telah melakukan serangkaian uji coba 5G dengan spektrum 3.5 GHz dan menunjukkan hasil memuaskan. XL Axiata juga menggunakan pita frekuensi 2.1 Ghz yang didukung teknologi dynamic spectrum sharing (DSS).
Layanan 5G XL Axiata di kedua frekuensi bisa dinikmati oleh para delegasi G20, pelanggan, dan masyarakat di area jangkauan selama gelaran KTT G20 pada 11 – 17 November 2022. Untuk jaringan 4G, XL Axiata telah memperkuat di sekitar seluruh area penyelenggaraan KTT G20 Bali, dengan total lebih dari 1.450 BTS 4G. Sebanyak 1 mobile BTS 4G juga disiapkan untuk memastikan kualitas di semua area yang melayani kebutuhan KTT G20.
Khusus di area Nusa Dua terdapat 33 BTS 4G dan Kuta 129 BTS. XL Axiata juga secara khusus memastikan kualitas jaringan data di sejumlah kawasan wisata yang juga disiapkan menyangga event prestisius ini.
Rinciannya di Sanur 38 BTS, Ubud 35 BTS, Kintamani 23 BTS, Seminyak 39 BTS, Jimbaran 76 BTS, Canggu 17 BTS, dan Nusa Penida 15 BTS. Untuk menopang kebutuhan Denpasar sebagai kota terbesar dan teramai, XL Axiata mengoperasikan lebih dari 330 BTS.
Sementara itu, untuk Bandara Internasional Ngurah Rai, XL Axiata telah siap dengan 9 BTS 4G, Pelabuhan Tanjung Benoa 4 BTS 4G, dan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk 3 BTS 4G. Penguatan jaringan juga dilakukan di sepanjang jalur arteri dan tol menuju Nusa Dua.
Saat ini jaringan XL Axiata untuk area seluruh Bali ditopang lebih dari 5.800 BTS, termasuk lebih dari 3.300 BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan XL Axiata terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.
Gede menambahkan, selain kesiapan menggelar jaringan 5G, XL Axiata juga terus memperkuat ekosistem 5G ini, antara lain dengan menyiapkan berbagai layanan yang akan dijalankan di jaringan 5G. Solusi-solusi digital untuk kalangan korporasi dan UMKM adalah di antara layanan yang disiapkan tersebut. XL Axiata berharap, saat nanti komersialisasi layanan 5G XL Axiata diluncurkan, ekosistemnya sudah komplit dan siap memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat.
Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto menyampaikan XL Axiata Business Solutions (XLABS) berkomitmen untuk mendukung digitalisasi korporasi dan UMKM di Indonesia sehingga mereka bisa semakin maju. Hal ini sejalan dengan upaya XLABS untuk menjadi penyedia solusi ICT terintegrasi pilihan (Preferred Integrated ICT Solutions Provider). “Kita fokus ke 13 kota untuk saat ini karena jaringannya sudah terjaga,” ungkapnya.
Menurutnya, transformasi digital di dunia bisnis sudah menjadi keharusan untuk mendorong efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk yang lebih baik. Ke depan, kebutuhan jaringan data LTE dan 5G sangat dibutuhkan oleh semua sektor dan multi segmen.
Feby melanjutkan, di sektor pertambangan, penerapan solusi digital berbasis 5G “Smart Mining” juga akan mampu mendukung pengurangan biaya operasional. Smart Mining sendiri adalah layanan teknologi terkini yang terintegrasi yang memungkinkan optimalisasi proses operasional sektor pertambangan melalui implementasi teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Machine Learning, hingga big data.
“Khusus di sektor pertambangan, digitalisasi dalam proses bisnis akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Dengan solusi 5G Smart Monitoring dan Positioning, keamanan tempat kerja bisa lebih dijaga. Demikian juga dengan keamanan peralatan kerja melalui solusi 5G Smart Inspection. Proses inspeksi atau bimbingan bisa dilakukan secara real time dari jarak jauh menggunakan sarana Remote Augmented Reality dan Troubleshooting,” lanjut Feby.
Untuk mendukung upaya peningkatan hasil produksi, Feby menyebut, solusi digital berbasis 5G akan mampu mengurangi cacat hasil produksi dengan mengimplementasikan zero error rate dan zero waste. Lalu, Smart Detection akan membantu menentukan titik eksplorasi yang paling presisi. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link