Siniar, Bermain Peran lewat Suara

Siniar, Bermain Peran lewat Suara

SINIAR cerita berseri menghidupkan kembali sandiwara radio yang populer pada dekade ’80-an dan ’90-an. Berbagai kisah disuguhkan dengan gaya bertutur yang apik dan efek suara yang meyakinkan. Juga, talenta-talenta yang punya voice acting mumpuni.

Mewakili cerita yang bikin penasaran, ada siniar Batman Bangkit. Dalam siniar besutan Phantom Four & Wolf at the Door, Blue Ribbon Content, dan DC itu, Bruce Wayne tidak hadir sebagai Batman. Wayne menjadi ahli patologi forensik yang mengotopsi sosok pembunuh berantai Gotham City, Penjagal Maut.

Batman Bangkit tersedia dalam sembilan bahasa, salah satunya Indonesia. Dalam versi Indonesia, aktor Ario Bayu memerankan Wayne. Dengan kemampuan aktingnya, Bayu bisa menghidupkan Wayne lewat suara.

”Saya harus minum air putih sekian liter per hari biar suara saya bisa dalam dan basah,” ujar Bayu dalam sesi Layar Lebar sampai Podcast pada Rabu lalu.

Menghidupkan peran lewat suara menjadi pengalaman menarik bagi Bayu. Jika di layar lebar dia melatih mimik, di siniar yang dia latih adalah suara. Baik intonasi, karakter, maupun pengucapan.

Selain Batman Bangkit, film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI) pun hadir dalam bentuk siniar. NKCTHI versi siniar menyapa penggemarnya dalam bentuk serial. Judulnya Surat dari Awan.

Yemima Krisantina, script writer siniar seri Surat dari Awan, mengaku tetap mempertahankan esensi NKCTHI. Yakni, kesinambungan dengan pendengar. Awan dengan segala kutipan, cerita, dan obrolannya selalu berhasil membuat sebagian besar pendengar merasa tersentuh karena pernah merasakan yang sama. ”Sengaja didesain seolah-olah Awan ngobrol atau cerita ke pendengar,” ujar Yemima.


Credit: Source link

Related Articles