JAKARTA, BALIPOST.com – Partai PDI Perjuangan (PDIP) bertekad menampilkan narasi politik yang mempersatukan keberagaman bangsa di tengah isu politik identitas yang kian menguat pada tahun politik mendatang. Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (27/12).
“PDIP bertekad di tengah-tengah dinamika politik yang cenderung memanas tersebut untuk tetap hadir sebagai kekuatan pemersatu bangsa dan di situlah kebudayaan itu hadir karena tadi ditampilkan betapa indahnya kebudayaan Nusantara yang beragam,” kata Hasto dalam acara perayaan Natal bertajuk “Damai di hati Damai di Bumi” dipantau secara daring di Jakarta.
Ia berharap partainya dapat menyatu dengan kekuatan rakyat dan menjadi juru penyejuk yang membangun semangat persahabatan di tengah kontestasi politik pada tahun 2023 mendatang dengan menampilkan narasi-narasi politik yang damai, penuh semangat persaudaraan dan kegembiraan dalam politik.
Untuk itu, ia menyebut PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai yang memiliki Badan Kebudayaan Nasional sebagai jembatan penghubung untuk menghadirkan narasi kebudayaan Indonesia yang beragam di tengah politik identitas yang berkecamuk.
Termasuk, menghadirkan esensi kehidupan spiritualitas kebangsaan Indonesia yang beragam dengan cara-cara yang menarik tanpa menghilangkan jati diri bangsa yang berideologi Pancasila. “Sebagai perekat melalui kebudayaan yang menyatukan dan kemudian juga menghadirkan tema-tema politik yang membangun peradaban, tema-tema politik yang menampilkan seluruh nilai-nilai kebudayaan kita,” ujarnya.
Ia juga menyebut partainya menggelorakan kembali semangat gotong royong yang merupakan perasan dari Pancasila sebagai nilai yang hidup dalam masyarakat. Dengan semangat gotong royong, lanjut dia, maka bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan bangsa ke depan, mulai dari dampak pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina yang berimplikasi pula pada ancaman krisis pangan hingga energi.
“Dengan gotong royong ini maka kita ambil nilai-nilai Pancasila dan juga nilai-nilai spiritualitas keagamaan untuk menyatukan dan menjadi energi bahwa kita bisa menyelesaikan seluruh persoalan yang kita hadapi ke depan,” kata Hasto. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link