MATARAM, BALIPOST.com – Warga Dusun Lengkok Dalam, Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah kini mulai merasa merdeka. Hal itu dikarenakan wilayahnya telah memiliki jaringan komunikasi dan internet berkat dibangun BTS oleh BAKTI Kominfo.
Ungkapan rasa terima kasih warga tersebut disampaikan Kepala Dusun Lengkok Dalam, Rajab, saat kunjungan media dan BAKTI Kominfo ke BTS-USO Selong Belanak, Rabu (5/10). Kepala Dusun Lengkok Dalam pun menceritakan bahwa, sebelum adanya BTS ini, warga di dusun ini harus menaiki gunung dan keluar dari desa untuk mendapatkan sinyal komunikasi.
Oleh karena itu, warga setempat merasa sangat berterimakasih telah dibangunnya BTS tersebut. Dengan adanya akses internet, sejumlah usaha warga muncul dan berkembang.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Noegroho menjelaskan bahwa tower yang dibangun rata-rata tingginya 32 meter, menggunakan solar panel sebagai suplai kelistrikannya. Lokasi-lokasi yang digarap BAKTI Kominfo itu merupakan daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) yang sulit.
Untuk jaringannya, rata-rata menggunakan satelit. Seandainya menggunakan fiber optik, jalurnya sulit. Namun target ke depan semuanya akan menggunakan fiber optik.
Jangkauan untuk BTS ini sangat variatif, karena tergantung dari kontur wilayahnya. Daerah yang tanpa ada gunung, daya jangkauannya bisa mencapai 1,5 sampai 2 kilometer.
Jika wilayahnya memiliki kontur gunung seperti di Selong Belanak, jangkaunya terbatas sekitar satu kilometer. “Karena ada istilah fading, jadi jangkauannya akan tertutup gunung,” terangnya.
Untuk pembangunan BTS di NTB, saat ini BAKTI Kominfo memiliki 107 lokasi. Itu, terdiri dari 55 lokasi yang lama dan 52 lokasi yang baru. Sedangkan secara nasional telah memiliki sekitar 4.241 lokasi yang sudah on air.
Berdasarkan data Kominfo, total blank spot yang menjadi amanah buat BAKTI Kominfo mencapai 7.904 desa. Pada perjalanannya ada sejumlah lokasi yang dibangun tower oleh operator selular. Sehingga pihaknya tidak membangun di daerah tersebut dan menyasar daerah lainnya yang tidak ada sinyal.
Dalam pembangunan akses internet ini ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti pandemi COVID-19. Sehingga target pembangunan tidak mudah tercapai.
Suplai material yang harus dikirim terbatas. “Saat ini kita telah melakukan pembangunan yang cukup masif ditengah situasi pandemi. Saya dari sisi infrastruktur selalu melakukan proses yang namanya sebuah percepatan,” tuturnya
Pihaknya masih terus on progress, agar sejumlah proyek tersebut dapat tercapai semuanya di akhir 2024. Selain membangun BTS, lanjutnya, ada banyak program yang dikerjakan BAKTI Kominfo.
Salah satunya, membangun akses internet di daerah-daerah terpencil. Untuk memberikan akses itu, ada menggunakan radio ring, fiber optik, dan yang paling banyak menggunakan v-sat. “Kombinasi ini kita selalu gunakan. Apabila ada lokasi-lokasi menggunakan fiber optik, kita selalu berusaha menggunakannya. Karena tentunya dari sisi kapasitas dan lain-lain lebih baik menggunakan fiber optik,” papar Bambang. (Eka Adhiyasa/balipost)
Credit: Source link