JawaPos.com – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih optimistid pertumbuhan ekonomi nasional mampu mencapai hingga 7 persen pada kuartal II tahun ini. Hal itu didorong oleh beberapa indikator yang dianggap dapat menjadi daya ungkit perputaran roda perekonomian Indonesia.
Airlangga menjabarkan, indikator optimisme tersebut terlihat meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produk domestik bruto (PDB) kuartal I yang tumbuh negatif atau terkontraksi 0,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), namun secara tren bergerak ke arah positif.
“Kuartal II masuk jalur positif dan diperkirakan mencapai 7 persen,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (15/5).
Selain itu, lanjutnya, faktor lainnya juga terlihat dari mulai membaiknya Purchasing Manager’s Index (PMI) sebesar 54,6 dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di zona optimistis yatu 101,5. Lalu, belanja pemerintah yang tumbuh positif, serta beberapa sektor yang tumbuh positif seperti informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, pertanian, properti dan industri.
Airlangga menambahkan, di sisi lain pemerintah juga memberikan stimulus untuk menambah amunisi percepatan roda ekonomi seperti subsidi PPnBM dan PPN ditanggung pemerintah.
Baca juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Dinilai Tak Realistis
Menurutnya, hal itu terbukti mendongkrak permintaan di sektor otomotif dan turunannya. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan dari konsumsi masyarakat seiring dengan optimisme terhadap pemulihan.
“Kita lihat PMTB sudah mendekati 0 atau -0,23, ekspor (tumbuh) 6,74 persen, bahkan lebih tinggi dari pre-Covid, demikian juga impor barang modal dan konsumsi (naik) 5,27 persen,” pungkasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link