JawaPos.com – Kalau Miguel Carcache lebih memilih minum-minum di pinggir pantai, itu bukan karena dia penyuka yang serbanatural. Tapi, lebih karena terpaksa. Dompetnya menjerit kalau dia memaksa nongkrong di bar yang sebenarnya ada di kawasan yang sama di Havana, Kuba.
Seperti dilansir AFP, sejak bar dan restoran di Havana dan tujuh provinsi lain di Kuba dibuka kembali dua pekan lalu setelah tutup mulai Januari akibat pandemi, harga minuman dan makanan melambung gila-gilaan. Sampai 500 persen. Itu buntut perubahan kebijakan moneter pemerintah setempat untuk mengatasi krisis ekonomi terburuk sejak 1993.
Harga sebotol bir bisa sampai USD 6 (300 peso/hampir Rp 85.500). Sangat berat untuk pekerja konstruksi seperti Carcache yang per bulan mengantongi hanya 3 ribu peso (sekitar Rp 1,8 juta). Dan, seperti dilansir AFP, banyak yang senasib Carcache: makan dan minum di luar kini adalah kemewahan. ”Ini gila, Dubai saja tidak semahal ini,” kata Carcache.
Entah apakah dia beneran pernah ke Dubai atau tidak. Yang jelas, pilihan terbaik sekarang ya mengajak teman nongkrong di pantai. Kecuali tentu kalau ada teman yang berbaik hati mentraktir di bar atau restoran.
Credit: Source link