JawaPos.com – Perokok memang masih banyak ditemukan di tempat umum. Sebagian perokok bahkan tak peduli dengan embusan asapnya jika menggangu orang-orang disekitarnya. Padahal, sudah jelas kalau merokok merugikan bagi tubuh. Bukan hanya untuk si perokok, tapi juga orang didekatnya.
Seperti dilansir dari Medical News Today, Rabu (23/12), merokok memberikan banyak efek buruk bagi tubuh. Bahkan dikatakan bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), merokok meningkatkan risiko kematian. Merokok mempengaruhi sistem pernapasan, peredaran darah, reproduksi, kulit, dan mata, hingga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.
Berangkat dari hal itu, persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan gerakan #SuaraTanpaRokok mengajak masyarakat untuk berhenti merokok lewat kampanye #Christmas2Quit. Kampanye ini dilakukan guna mewujudkan kawasan tanpa rokok di gereja serta lingkungan sekitar sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan diri terutama di masa pandemi ini.
Kampanye ini juga dilakukan di lima gereja dari berbagai penjuru Indonesia yang ditandai dengan pembuatan Tree of Hope. Yakni pohon Natal yang diisi oleh ratusan kartu Natal bertuliskan pesan untuk berhenti merokok.
Tujuannya, untuk memberi motivasi untuk keluarga atau orang-orang terdekat agar lebih memperhatikan diri sendiri dan lingkungan dengan cara berhenti merokok. Kampanye ini diharapkan tidak hanya dilakukan di Gereja, tapi juga sebaiknya diterapkan mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah.
“Dalam keadaan pandemi ini, merokok menyebabkan gangguan kesehatan pada organ tubuh seperti jantung dan paru-paru yang berakibat meningkatkan risiko yang fatal terutama di masa pandemi ini,” ujar Pdt Gomar Gultom, M. Th, Ketua Umum PGI dalam webinar.
Lima gereja yang menjadi representasi dari gereja-gereja di seluruh Indonesia ini adalah GPM Ebenhaizer Jemaat Benteng Karang, BNKP Jemaat Gunungsitoli Nias, Bala Keselamatan Makassar, GPdI Bukit Sion Tangerang dan GPIB Petra Bogor. Pengurus dan jemaat setempat. Termasuk guru-guru sekolah Minggu dan pemuda-pemudi gereja tersebut terlihat antusias dalam kampanye ini.
Sementara itu, Yosephina Octhalya Lesnussa, perwakilan dari gerakan #SuaraTanpaRokok menyatakan, pemuda-pemudi Gereja merupakan garda terdepan yang secara aktif mengkampanyekan, mensosialisasikan dengan membuat Tree of Hope beserta ratusan kartu Natal. Baik secara digital maupun secara fisik.
“Kami ingin membantu teman-teman yang masih kecanduan rokok untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dengan berhenti merokok. Behenti merokok bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga untuk kebaikan teman dan keluarga kita semua,” ujarnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Credit: Source link