JawaPos.com – Salah satu entitas anak perusahaan Astra Credit Companies (ACC), berijalan Digital Operation Center, merayakan ulang tahun pertamanya dengan memberikan beasiswa dan bantuan alat pendidikan untuk siswa difabel. Penyaluran bantuan ini merupakan kolaborasi antara ACC dengan Gerakan Kemanusiaan Republik Indonesia (GKR Indonesia).
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada saat acara syukuran ulang tahun berijalan yang pertama pada (24/3) yang dihadiri oleh Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat dari GKR Indonesia, Chief Executive Officer (CEO) ACC Siswadi serta seluruh jajaran direksi ACC.
Diketahui, bantuan alat pendidikan itu diberikan untuk siswa difabel di 10 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kota Yogyakarta. Kesepuluh sekolah tersebut adalah SLB Pembina Yogyakarta, SLB Negeri 1 Yogyakarta, SLB Negeri 2 Yogyakarta, SLB Negeri 1 Bantul, SLB Negeri 2 Bantul, SLB Negeri 1 Kulon Progo, SLB Negeri 1 Gunung Kidul, SLB Negeri 2 Gunung Kidul, SLB Negeri 1 Sleman serta SLB A Yaketunis Yogyakarta. Berijalan juga memberikan beasiswa untuk 20 siswa difabel di SLB A Yaketunis Yogyakarta.
Chief Human Capital Officer ACC Matilda Esther mengatakan, pihaknya ingin ikut memberikan makna kehadirannya bagi masyarakat Yogyakarta. Sebagai rasa syukur telah menginjak usia satu tahun, dengan menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) lewat pemberian bantuan alat pendidikan untuk siswa difabel.
“Kegiatan penyaluran bantuan alat pendidikan untuk siswa difabel ini merupakan perwujudan dari pilar pendidikan kegiatan CSR ACC. Kami berharap alat bantu pendidikan yang kami salurkan ini dapat membantu kegiatan pembelajaran untuk siswa difabel,” ujar Esther.
Selain itu digelar juga kegiatan penghijauan dengan melakukan penanaman 1.000 bibit pohon di Kelurahan Trihanggo, Sleman, Yogyakarta. Bibit pohon yang ditanam adalah berjenis pohon buah yang terdiri dari bibit pohon jambu air, rambutan, mangga dan jeruk. Penanaman pohon ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi ACC dalam mewujudkan operasional bisnis yang ramah lingkungan.
Editor : Eko Dimas Ryandi
Credit: Source link