Anak Usaha Elnusa Buat Produk Atasi Pencemaran Tumpahan Minyak

JawaPos.com – Dinamika bisnis yang makin cepat menuntut perusahaan mampu bertahan atau unggul dalam persaingan. Inovasi menjadi salah satu kunci sukses perusahaan di era baru ini. Perusahaan yang inovatif akan dapat mempertahankan kapabilitas dinamis yang bermuara pada daya saing yang lebih baik.

PT Elnusa Petrofin (EPN) yang merupakan anak usaha PT Elnusa Tbk (ELSA) melakukan inovasi baik dari sisi operasional bisnis maupun inovasi dalam produk dan jasa yang dihasilkan. Produk FIN OSD merupakan produk Oil Spill Dispersant (OSD) berbahan dasar nabati yang seluruh elemen serta proses produksinya dijalankan seluruhnya di Indonesia.

Direktur Utama PT Elnusa Petrofin Haris Syahrudin mengatakan, material tersebut terbuat dari turunan minyak kelapa sawit yang merupakan bahan melimpah di negeri ini. FIN OSD disintesis dan diproduksi secara mandiri di sarana dan fasilitas Elnusa Petrofin.

“Produk ini berasal dari material non ionik surfaktan yang bisa digunakan sebagai Oil Spill Dispersant. Atas keunggulan inovasi yang terus menerus, pihaknya mendapatkan penghargaan bergengsi Anugerah Inovasi Indonesia 2020 Kategori Produk dan Model Bisnis untuk inovasi FIN OSD dari IDX Channel pada 2 September 2020,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (5/9).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil uji FIN OSD dapat digunakan untuk mengatasi tumpahan berbagai jenis minyak seperti minyak mentah hingga seluruh minyak hasil olahan (gasoline). Selain itu bahan ini dapat digunakan sebagai surfaktan dalam proses Bioremediasi untuk mengatasi tumpahan di darat dan laut.

“FIN OSD merupakan material berbahan dasar air yg memiliki pH 7-9 dan bersifat tidak korosif. Material ini bersifat ramah lingkungan karena biodegradable, tidak toksik dan tidak menyebabkan bioakumulasi pada sel organisme,” ucapnya.

Ketua Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Republik Indonesia Sementara itu Dr-Ing Ilham A Habibie menekankan pentingnya berinovasi karena dunia sedang berubah dan kita tidak bisa hanya berkompetisi melalui harga.

“Siapa yang paling membuat dengan harga lebih murah yang menang kompetisi, karena mindset ini lebih ke masa lampau. Jadi kita bukan lagi negara yang murah, kita harus mengikuti kompetisi dengan nilai tambah yang lebih, yang hanya bisa kita gapai melalui inovasi,” tutupnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link