Angka Kematian Tinggi, Kepala Daerah Jawa-Bali Diminta Evaluasi

by

in
Ilustrasi. (BP/tomik)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, meminta para kepala daerah dalam wilayah PPKM Level 4 Jawa dan Bali untuk mengevaluasi tingginya angka kematian. Dalam rilisnya, Rabu (21/7), Luhut meminta agar para kepala daerah tersebut segera menjalankan pengetesan, pelacakan, dan perawatan.

Dalam Rapat Koordinasi yang dilaksanakan secara virtual bersama para pemimpin daerah se-Jawa dan Bali beserta sejumlah menteri terkait pada hari ini, Luhut mengatakan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment ini agar segera bisa dieksekusi. “Saya kira ini bisa berjalan lebih masif lagi, terutama sebagai mitigasi kemungkinan lonjakan setelah Idul Adha selama dua minggu ke depan,” ucap Menko Luhut.

Menurutnya, Presiden RI telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal, sudah divaksinasi ataukah belum. Dirinya menambahkan bahwa ketersediaan oksigen, penanganan oleh Rumah Sakit, akses kepada obat juga harus mendapatkan perhatian.

“Kalau boleh, semua teman-teman para gubernur dan para bupati/walikota untuk melakukan pendataan. Saya berharap ini nanti bisa disampaikan,” tambahnya.

Dirinya menegaskan bahwa pemerintah harus fokus menurunkan tingkat kematian yang telah mencapai lebih dari seribu orang.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan varian delta penyebarannya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat, namun wafatnyapun jadi lebih cepat. “Oleh karena itu saya meminta teman-teman di rumah sakit untuk segera menyusun tata laksana perawatan COVID yang baru,” ucap Menkes Budi.

Menurutnya dengan melakukan hal tersebut, langkah intervensi akan lebih cepat dilakukan. mengenai Langkah intervensi, Menkes Budi meminta fasilitas kesehatan di daerah agar dapat menyediakan data, diantaranya apakah pasien meninggal sudah divaksin lengkap atau belum, perbandingan jumlah pasien komorbid data pasien meninggal pada tahap badai sitokin atau sebelum, dan apakah sebelum meninggal sudah mendapatkan bantuan oksigen atau belum. (kmb/balipost)

Credit: Source link