JawaPos.com – Pemerintah harus melakukan antisipasi penambahan kasus positif Covid-19, seiring upaya test swab yang masif dilakukan sepanjang liburan Natal 2020.
“Di sejumlah titik pada area publik saat liburan Natal ini saya lihat dilakukan test swab secara masif, potensi ditemukannya kasus baru saya kira akan besar. Kondisi ini harus diantisipasi,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/12).
Menurut Lestari, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di masa libur Natal ini memang semakin ketat di beberapa titik.
Ketatnya pengendalian, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, terlihat seperti di stasiun, bandara, terminal bus dan sejumlah rest area di ruas tol dengan dilakukannya test swab secara masif.
Bahkan, ujar Rerie, di sejumlah lokasi wisata pun, sengaja tutup pada hari libur Natal dan Tahun Baru untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Aparat keamanan di sejumlah daerah pun, ungkapnya, membatasi jumlah pengunjung ke sejumlah lokasi wisata, sambil dengan ketat memeriksa persyaratan penerapan protokol kesehatan bagi para wisatawan.
Meski begitu, Legislator Partai NasDem itu menilai, sejumlah upaya aktif melakukan test swab di sejumlah lokasi itu harus diimbangi dengan langkah lanjutan yang terkoordinir dengan baik.
Sejumlah masyarakat yang reaktif terhadap test yang dilakukan di area publik itu, tegas Rerie, harus benar-benar ditangani dengan baik dan segera dilakukan tracing secara terukur, sehingga sejumlah test swab yang dilakukan, benar-benar berguna dalam proses pengendalian penyebaran Covid-19.
Potensi penambahan kasus positif Covid-19 itu, tambah Rerie, harus diantisipasi dengan segera menyiapkan tambahan ruang isolasi, tenaga medis dan ruang perawatan. Apalagi, tegasnya, fasilitas sejumlah rumah sakit untuk pasien Covid-19 saat ini semakin terbatas.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengakui pihak rumah sakit terpaksa menyeleksi ketat pasien Covid-19 yang benar-benar membutuhkan perawatan, karena semakin terbatasnya fasilitas khusus Covid-19 yang tersedia.
Demikian juga Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang tidak lagi menerima pasien Covid-19 tanpa gejala. Karena tingkat keterisian tempat tidurnya atau bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 70% atau di atas ketentuan WHO yang hanya 60 persen untuk BOR.
Kolaborasi antara masyarakat dan aparat pemerintah dalam penanganan Covid-19, menurut Rerie, harus diperkuat lagi. Karena pada kenyataannya penambahan jumlah positif Covid-19 di Tanah Air saat ini semakin tinggi. Catatan Satgas pengendalian Covid-19, saat ini penambahan kasus berkisar antara 6.000-7.000 kasus per hari.
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, jelas Rerie, menjadi salah satu kunci percepatan pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air.*
Credit: Source link