Sepeda itu dinamai Anza, sesuai nama jalan di San Francisco yakni Anza Street, yang menjadi lokasi uji coba pertama Monday Motorbikes pada 2015.
Baca juga: Mengintip motor listrik “Made in NTB”
Baca juga: Shimano EP8, motor listrik untuk sepeda gunung
Anza berdesain unik, perpaduan motocross dan japstyle itu tersedia dalam dua pilihan motor listrik, yakni 500W dan versi 750W.
Model 500W memiliki kecepatan tertinggi 32 km/jam, sedangkan 750W dapat mencapai 56 km/jam, menurut Monday Motorbikes di laman resmi perusahaan, Sabtu (5/9).
Secara tampilan, Anza tidak berbeda dengan sepeda pada umumnya yakni disusun dari rangka alumunium, gear set sepeda, pedal, penutup rantai, sepasang ban dengan velg jari-jari dan stang berbentuk huruf U.
Hal yang membuat Anza unik adalah desain sadel atau jok yang memanjang layaknya sepeda motor japstyle, dilengkapi sebuah tabung yang menyerupai tangki bensin.
Tangki bensin itu merupakan komponen “palsu” untuk menyembunyikan baterai motor listrik di dalamnya.
Untuk pengamanan, Anza memakai rem cakram hidrolik di bagian dengan dan mekanis di bagian belakang. Terdapat LCD di tengah kemudi untuk memantau kinerja motor listrik dan baterai.
Program pra-penjualan Anza telah dimulai pekan ini dengan harga Rp17,7 juta untuk varian 500W dan Rp29,5 juta untuk varian 750W.
Anza tersedia dalam tiga warna, hitam, putih dan hijau tentara. Pemesan akan mendapatkan sepeda listrik Anza pada November 2020.
Baca juga: TVS investasi sepeda motor listrik bareng Ultraviolette
Baca juga: Kemenperin apresiasi motor listrik karya anak bangsa tampil di Makau
Baca juga: Sepeda Jeep pakai suspensi off road dan motor listrik 1.500W
Pewarta: A069
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link