JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, nilai impor Indonesia pada April 2021 mencapai USD 16,29 miliar atau turun 2,98 persen dibandingkan Maret 2021. Namun naik 29,93 persen dibandingkan April 2020.
Nilai impor tersebut terdiri dari impor migas April 2021 senilai USD 2,03 miliar atau turun 11,22 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 136,86 persen dibandingkan April 2020. Sedangkan impor nonmigas April 2021 senilai USD 14,26 miliar, turun 1,69 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 22,10 persen dibandingkan April 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar April 2021 dibandingkan Maret 2021 adalah kapal, perahu, dan struktur terapung USD 256,2 juta atau 89,40 persen. Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik USD 167,4 juta atau 8,61 persen.
“Impor terbesar masih dari Tiongkok barang utama paling besar telepon untuk seluler,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (20/5).
Suhariyanto menjabarkan, berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor Januari hingga April 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD 912,3 juta atau 18,87 persen, bahan baku atau penolong USD 6.153,5 juta atau 15,76 persen, dan barang modal USD 898,9 juta atau 11,49 persen.
“Indonesia juga tercatat banyak impor kedelai dari Amerika Serikat,” katanya. Hal tersebut tercatat dalam neraca impor Indonesia dengan AS ada penambahan USD 85,5 juta yang salah satu komoditasnya adalah kedelai.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link