Bangunan pencakar langit Qatar (Foto: Nadine Rupp/Getty Images)
Doha, Jurnas.com – Menteri Luar Negeri Qatar, Sultan Al-Muraikhi mengatakan belum menerima undangan resmi untuk dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat yang diinisasi Arab Saudi.
Baru-baru ini, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyerukan diadakannya KTT Teluk dan Arab di Makkah pada 30 Mei menyusul serangan terhadap dua instalasi minyak di Arab Saudi dan empat kapal di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).
“Qatar, yang masih diisolasi negara tetangga di kawasan Teluk, belum menerima undangan untuk menghadiri dua KTT itu,” kata Muraikhi dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu.
Pekan lalu, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan, pesawat tanpa awak menyeran dua stasiun pompa minyak di jalur pipa Timur-Barat, yang menyalurkan minyak Negeri Petro Dolar dari provinsi timur ke pelabuhan di pantai barat.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah empat kapal terkena serangan sabotase di dekat perairan Uni Emirat Arab (UEA), termasuk dua kapal tanker minyak Saudi.
KTT itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, setelah Washington mengerahkan pasukan kapal induk dan satuan tugas pembom ke wilayah Komando Pusat di Timur Tengah sebagai ancaman terhadap Teheran.
Pada pertengahan 2017, Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir tiba-tiba memutuskan hubungan dengan Doha. Keempat negara tersebut menuding Doha mendukung kelompok teroris.
Sementara itu, Qatar dengan keras menyangkal tuduhan itu, menggambarkan embargo yang dipimpin Saudi terhadapnya sebagai pelanggaran hukum internasional.
Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menuduh Doha mendukung terorisme dan menghina payung Dewan Kerjasama Teluk (GCC), memicu kecaman dari Kementerian Luar Negeri Qatar
TAGS : Arab Saudi KTT Teluk Amerika Serikat Qatar
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/52983/Arab-Saudi-Gelar-KTT-Teluk-Qatar-Tak-Diundang/