Bendera Kebangsaan Arab Saudi. (Foto: Ahmat Bolat/Anadolu Agency)
Riyadh, Jurnas.com – Pemerintah Arab Saudi menegaskan belum mengizinkan warga Israel berkunjung Riyadh. Itu disampaikan sehari setelah Tel Aviv mengumumkan untuk pertama kalinya warga Israel diizinkan melakukan perjalanan ke Negeri Petro Dolar.
Pada Minggu (26/1) Menteri Dalam Negeri Israel, Arye Dery menandatangani arahan yang memungkinkan warga Israel mengunjungi Arab Saudi baik untuk tujuan keagamaan atau bisnis, asalkan diundang dan diizinkan otoritas Arab Saudi.
Namun, CNN mengutip Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, kebijakan tersebut diperbaiki.
“Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel dan pemegang paspor Israel tidak dapat mengunjungi kerajaan pada saat ini,” kata Pangeran Farhan pada Senin (27/1).
Menurut arahan Kementerian Luar Negeri Israel, hanya dua kelompok yang dapat melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Kelompok pertama termasuk Muslim Arab-Israel yang ingin melakukan ibadah haji tahunan dan umrah di kota suci Mekah.
Peziarah Arab-Israel sejauh ini mengunjungi Arab Saudi untuk melakukan ritual Islam seperti itu di atas kertas sementara Yordania.
Kelompok kedua terdiri dari orang-orang Israel yang ingin pergi ke kerajaan Arab dan tinggal di sana untuk alasan bisnis, seperti investasi, dan yang izinnya dibatasi hingga 90 hari.
Para pengelana ini membutuhkan undangan dari pihak berwenang Saudi dan diharuskan melalui dokumen yang diperlukan untuk memasuki kerajaan.
Hingga sekarang, hukum Israel melarang warganya mengunjungi banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin tegas dari Kementerian Dalam Negeri. Kunjungan para pengusaha Israel pada umumnya dilakukan secara rahasia.
Di tempat lain dalam sambutannya, Farhan mengatakan, “Ketika apa yang disebut “perjanjian damai dicapai antara Palestina dan Israel, saya percaya masalah keterlibatan Israel di wilayah tersebut akan dibahas.”
Israel memiliki hubungan diplomatik penuh dengan hanya dua negara Arab, Mesir dan Yordania, tetapi laporan terbaru menunjukkan rezim bekerja di belakang layar untuk menjalin kontak resmi dengan negara-negara Teluk Arab Persia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Riyadh memperluas hubungan rahasia dengan Israel di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman, yang dipandang banyak orang sebagai penguasa de facto Kerajaan.
Pangeran muda itu sudah menjelaskan bahwa Arab Saudi dan Israel berdiri di garis depan yang sama dalam melawan pengaruh Iran yang berkembang di Timur Tengah.
TAGS : Arab Saudi Timur Tengah Rezim Israel Negara Arab
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/66483/Arab-Saudi-Tegaskan-Belum-Menerima-Warga-Israel/