ilustrasi penumpang pesawat
Jakarta – Amerika Serikat mencabut larangan membawa elektronik untuk penerbangan Dubai, Etihad Airways. Abu Dhabi menjadi satu-satunya negara yang mendapat pembebasan tersebut dari delapan wilayah negara muslim sejak diterapkan sekitar tiga bulan lalu atau sejak akhir Maret lalu.
Menurut pihak Etihad Airways bahwa pembebasan tersebut membuat penumpang diperbolehkan membawa elektronik ke pesawat. Namun sebelumnya harus melewati beberapa pemeriksaan oleh pihak bandara.
“Keputusan untuk membebaskan penerbangan dari Abu Dhabi ke AS memungkinkan penumpang membawa laptop, tablet, dan gadget lain sebagai barang bawaan di kabin, setelah melalui prosedur pemeriksaan yang disempurnakan,” ungkap pihak maskapai Etihad.
Keputusan tersebut membuat bandara Abu Dhabi merupakan satu-satunya pusat di wilayah Timur Tengah dengan aturan pre-clearance operations office AS. Namun sebelumnya penumpang harus menyelesaikan pemeriksaan imigrasi dan bea cukai sebelum naik bukan setelah tiba.
Dilansir dari News.co.au, petugas keamanan AS mengungkapkan bahwa penumpang penerbangan dari Abu Dhabi ke Amerika Serikat diizinkan membawa laptop dan peralatan elektronik lainnya di kabin pesawat terbang. Pasalnya pihak bandara Abu Dhabi telah menerapkan pengamanan tambahan dan ketat sebelum melakukan penerbangan.
Juru bicara DHS, David Lapan menyatakan bahwa pejabat Transportation Security Administration (TSA) telah memverifikasi tindakan baru tersebut dengan “konfirmasi visual”. Dia mengatakan bahwa usaha Etihad terkait larangan perangkat elektronik AS itu adalah contoh untuk maskapai asing dan domestik yang ingin mengadopsi langkah-langkah baru.
TAGS : Abu Dhabi Amerika Etihad Airways
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18335/AS-Cabut-Larangan-Bawa-Elektronik-di-Bandara-Abu-Dhabi/