Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.(Foto: Gage Skidmore/Filckr)
Yerusalem – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, “Israel adalah segalanya yang kita inginkan agar seluruh Timur Tengah terlihat maju dan bahwa hubungan AS-Israel lebih kuat dari sebelumnya”.
Dalam upacara penghargaan yang diselenggarakan Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika di Washington DC, Pompeo memuji Israel sebagai negara yang demokratis dan makmur.
“Israel menginginkan perdamaian. Israel adalah rumah bagi kebebasan pers dan ekonomi yang berkembang,” kata Pompeo dilansir Arutz Sheva.
Pompeo kemudian membandingkan Israel dengan Iran, dengan mengutip, “Para pemimpin korup (yang) menyerang hak asasi manusia orang-orang mereka sendiri dan membiayai terorisme di setiap sudut Timur Tengah.”
Pompeo menyesalkan, pemerintah Gedung Putih di bawah mantan Presiden Barack Obama lebih menghormati para pemimpin Iran daripada Israel.
Pompeo juga membahas prakarsa perdamaian AS (kesepakatan abad ini, Red) yang ia disebut sebagai upaya “benar-benar bersejarah” untuk mencapai kesepakatan.
Pompeo mengatakan, “Kami (AS) sangat berharap bahwa suatu hari rakyat Palestina akan memiliki hal yang sama, materi yang sama, kesempatan yang sama yang dimiliki bangsa Israel,” menurut Jerusalem Post.
“Kami sangat ingin Anda (orang Palestina) memiliki ruang,” tambahnya.
Namun, Pompeo juga mengakui, meskipun ada harapan untuk ruang Palestina, pada hari yang sama ia menolak transfer bantuan senilai 165 juta dolar kepada Otoritas Palestina (PA).
Pompeo mengacu pada penolakan PA untuk mematuhi tuntutan AS untuk menghentikan apa yang disebut “pembayaran martir” kepada keluarga yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel atau mereka yang dipenjara di penjara Israel.
Meskipun hubungan AS-Israel secara historis kuat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump hubungan ini telah mencapai sejarah baru. Minggu lalu paket bantuan AS terbesar ke Israel, senilai USD38 miliar selama 10 tahun mulai berlaku.
Nota Kesepahaman ditandatangani antara AS dan Israel pada tahun 2016 di bawah Pemerintahan Obama, tetapi Juru Bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert memuji kesepakatan itu sebagai cerminan “komitmen abadi dan tak tergoyahkan Trump, Administrasi ini, dan rakyat Amerika untuk Keamanan Israe.”
TAGS : Iran Israel Timur Tengah Amerika Serikat Palestina
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42200/AS-Ingin-Timur-Tengah-Setera-Israel/