Martina Widjaja
Jakarta – Prestasi Indonesia di kancah Asia saat ini masih dinilai lemah. Hal yang kerap dijadikan alasan yakni minimnya anggaran yang diturunkan pemerintah kepada para atlet, atau pemenuhan fasilitas-fasilitas olahraga.
Demikian diungkapkan oleh mantan atlet tenis Indonesia, Martina Widjaja. Alih-alih dana, menurut Martina, hal terpenting saat ini justru para atlet harus fokus meningkatan skill, sehingga bisa berbicara banyak saat melakoni even-even skala internasional. Terutama menjelang Asian Games yang akan digelar Agustus 2018.
“Dana itu memang penting, tapi bukan segalanya. Semangat itu nomor satu,” kata Martina kepada Jurnas.com, saat ditemui di Kantor Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP), Menara Peninsula Jakarta, Selasa (12/2) pagi.
“Seumpama saya yang swasta, ketika melihat atlet dengan spirit (semangat, Red) yang tinggi, tapi masih kekurangan, masa kita gak mau bantu sih?” sambungnya.
Martina mengatakan, untuk menunjang kebutuhan atlet memang sulit bila hanya mengandalkan kantong pemerintah semata. Karena itu, dalam hal ini pemerintah perlu lebih masif lagi menggandeng swasta.
“Tunjukkan dulu apa yang kalian (atlet) bisa berikan,” ujar ibu dua anak tersebut.
Saat diminta komentar tentang prestasi Indonesia, Martina menyayangkan Ibu Pertiwi seolah jalan di tempat. Padahal di saat yang sama, prestasi olahraga negara lain malah makin melejit.
“Kalau dilihat dari sejarah, Indonesia dulu di Asia, apalagi ASEAN, kita memegang peran yang kuat sekali. Lalu, di mana kita ini sekarang? Kita stag (stagnan, Red), dan yang lain maju,” ujar mantan Ketua Umum PB Pelti yang masih aktif sebagai Vice President Asia Tennis itu.
TAGS : Asian Games Martina Widjaja Tenis
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29070/Atlet-Indonesia-Harus-Fokus-Tingkatkan-Kemampuan/