JawaPos.com- Lembaga Falakiyah Pengurus NU Gresik, Minggu (1/5) sore berhasil melihat hilal di Balai Rukyat Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebonas dalam penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah. Ketinggian hilal sudah lebih dari 4 derajat dengan sudut elongasi 6,35 derajat, mulai pukul 17.25 WIB.
Saksi-saksi yang telah disumpah oleh Pengadilan Agama (PA) Gresik melihat hilal adalah H Ihwanuddin, Samsul Fuad, dan Sholahuddin. Para saksi tersebut melihat hilal di tengah cuaca cerah. Baik dengan mata telanjang ataupun bantuan teleskop dan teodolit.
Dengan demikian, kemungkinan besar Hari Raya Idul Fitri 1443 H jatuh pada Senin (2/5). Atau bersamaan dengan metode hisab yang dipakai Muhammadiya. ‘’Namun, kepastiannya tetap menunggu sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI,’’ kata ketua LFNU Gresik H. Muhiddin.
Hilal yang telah dilihat di Balai Rukyat Condrodipo itu sudah sesuai dengan kriteria imkanur rukyat neo-MABIMS (Musyawarah Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Yakni, tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudt elongasi bulan 6,4 derajat.
Ketentuan imkanur rukyat neo-MABIMS itu juga sudah sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan LF PBNU melalui Surat Keputusan LF PBNU No. 001/SK/LF–PBNU/III/2022 tentang Kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama. Yakni, tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat.
Keputusan itu disebutkan berlaku mulai tahun ini. Termasuk saat menentukan 1 Ramadan 1443 H pada awal April 2022 lalu. Saat itu, tim rukyatul hilal PBNU tidak berhasil melihat hilal. Karena itu, awal Ramadan dimulai pada 3 April 2022. Adapun, Muhammadiyah memulai puasa pada 2 April. Dengan demikian, lama puasa pemerintah dan NU hanya 29 hari.
Credit: Source link