MANGUPURA, BALIPOST.com – Provinsi Bali menjadi daerah pertama implementasi kegiatan percontohan Artificial Intelligence Solar Energy Estimator for Rooftop in Indonesia (AI SEERI). Bali dipilih menjadi percontohan karena merupakan daerah wisata dan memiliki roadmap ekonomi Kerthi Bali.
Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas Andianto Haryoko, Rabu (4/10) mengatakan, dengan roadmap tersebut, Bali telah memiliki konsep lingkungan berkelanjutan, salah satu program yang ingin diwujudkan adalah Bali Smart Island. “Di Indonesia hanya ada dua Provinsi yang mengajukan menjadi Smart Island yaitu Bali dan Yogyakarta,” ujarnya.
SEERI ini merupakan sebuah platform berbasis web yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan energi terbarukan (EBT), khususnya Rooftop PV bagi para pemangku kepentingan, khususnya pengambil kebijakan. Dengan memanfaatkan teknologi digital terkini, SEERI dapat memetakan potensi, dampak ekonomi, dan lingkungan serta estimasi kebutuhan investasi pada Rooftop PV dalam area tertentu.
“SEERI merupakan salah satu wujud komitmen kami terhadap pemanfaatan EBT dan mendukung ekonomi hijau Indoensia serta implementasi kegiatan terkait transformasi digital,” ujarnya.
Ia percaya proyek ini dapat menjadi salah satu aktivitas kunci untuk membantu meraih EBT dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen pada 2025 dan Indonesia Net Zero Emission pada 2060.
Selanjutnya, implementasi proyek percontohan ini akan bekerja sama antara Pemprov Bali dan Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Udayana.
Head of Digital Transformation Center (DTC), GIZ Indonesia, Daniel Schroeder mengatakan, proyek ini dimulai sejak November 2023. Aktivitas SEERI berupaya menjembatani kesenjangan pengetahuan dan mendorong penerapan solusi energi ramah lingkungan.
SEERI memanfaatkan citra satelit sebagai sumber data utama dan menggunakan kecerdasan AI untuk memperkirakan dan menganalisis potensi Rooftop PV yang dapat dimanfaatkan, serta manfaatnya dalam aspek ekonomi dan lingkungan. “Aktivitas SEERI memberi contoh bahwa digital transformasi dan EBT dapat diintegrasikan dan menciptakan dampak positif bagi masayarakat,” katanya.
Lanjutnya SEERI merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan pemakaian EBT di Indonesia. Alasan Rooftop PV dijadikan fokus utama karena pemasangan dan pemeliharaannya mudah serta memiliki potensi energi yang besar untuk dimanfaatkan.
Transformasi digital dapat dimanfaatkan untuk menggali lebih dalam potensi Rooftop PV guna meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas EBT bagi masyarakat.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali IB Setiawan mengatakan, saat ini penggunaan solar panel di perkantoran belum maksimal. Sesuai SE Gubernur Bali nomor 5 tahun 2022 terkait pemanfaatan PLTS Atap, ia mendorong OPD menggunakan PLTS Atap.
Namun diakui belum maksimal karena proses administrasi. Selain itu ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pemasangan PLTS Atap yaitu political will dan sinkronisasi antarlembaga.
Dari kapasitas 1.300 MW, baru terpasang 1,2 persen yang menggunakan EBT, khususnya PLTS Atap. Sementara dari sisi jumlah dikatakan cukup lumayan mencapai ratusan.
Ia berharap dengan SEERI dapat memahami lebih jauh potensi Rooftop PV di Bali serta mengubah potensi tersebut menjadi manfaat baik bagi masyarakat. “Kami berharap SEERI akan memberikan dampak positif dan membuka lebih banyak peluang bagi industri EBT di Indonesia,” imbuhnya.(Citta Maya/balipost)
Credit: Source link