DENPASAR, BALIPOST.com – Sebagai komunitas yang kerap dijuluki sebagai masyarakat ilmiah, perguruan tinggi yang merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan juga seni mesti menawarkan solusi riil kepada pemerintah dalam menghadapi gelombang pandemi Covid-19. Sebab, Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun semua sektor kehidupan mati suri dibuatnya.
Wakil Ketua Bidang Hukum Pengurus Pusat Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI), Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H.,M.H., mengatakan dalam kondisi seperti saat ini, ketika segala sesuatunya berjalan tidak normal dan berbagai problem mencuat ke permukaan, maka menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi riil bagi masyarakat. Menurutnya, kondisi seperti pandemi saat ini dengan semua dampak ikutannya yang mewujud menjadi ancaman krisis multidimensi memang tidak mudah bagi kita semua untuk mengatasinya.
Kendati demikian, tentu juga tidak bijak apabila kita menyerah dan apatis dengan keadaan. Dikatakan, sebagai komunitas yang menganut ideologi Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat) tentu berbagai pengetahuan yang dikembangkan di kampus patut diabdikan kepada masyarakat.
Meskipun sebagian pihak akan berkilah, bagaimana dapat berkiprah di masyarakat jika kuliah pun masih harus melalui daring pada masa pandemi ini. Namun, berkontribusi kepada publik di masa pandemi ini adalah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan(prokes) dan mengikuti aturan yang disarankan pemerintah.
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media komunikasi dan diseminasi gagasan tentunya hal yang dapat dilakukan sebagai pengganti tatap muka. Selain itu, Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar selaku Badan Penyelenggara STIMI Hadayani Denpasar, mengajak perguruan tinggi melalui keahlian dan keilmuan yang dikuasainya sesuai prodi yang dikelolanya agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya.
Misalnya, Prodi Pertanian dapat berbagi informasi tentang bertani praktis yang dapat menjadi alternatif aktifitasdi masa pandemi, bahkan alternatif sumber pangan sehat. Prodi Peternakan dan/atau Perikanan dapat berbagi informasi tentang beternak praktis di lahan kecil.
Prodi Kedokteran dan/atau terkait Kesehatan dapat berbagi informasi tentang menjaga daya tahan tubuh dan gaya hidup sehat agar lebih tahan terhadap berbagai penyakit. Prodi Ekonomi dan Prodi Manajemen dapat berbagi informasi dan pengetahuan praktis yang diperkirakan akan bermanfaat bagi masyarakat yang banyak sangat terdampak secara ekonomi. Begitu juga dengan Prodi Hukum, Teknik Sipil, Keguruan, Agribisnis, Informatika, dan berbagai cabang ilmu lainnya pun dapat berkontribusi optimal di era pandemi dan krisis sosial ekonomi ini. (Winatha/balipost)
Credit: Source link