JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) sedang merancang bantuan sosial (bansos) baru dengan nama Program Atensi Lansia, Atensi Disabilitas, dan Atensi Yatim Piatu. Adapun anggaran dari program tersebut sebesar Rp 493 miliar.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata dalam media briefing di Gedung Djuanda I, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (30/9). “Kalau enggak salah dikasih nama Program Atensi,” kata Isa.
Lebih lanjut, Isa menjelaskan bahwa program tersebut merupakan pengembangan dari bansos yang telah ada. Berdasar rencana, program atensi akan dikembangkan pada tahun 2023 mendatang. Adapun saat ini, kata Isa, program tersebut masih dalam tahap evaluasi agar lebih solid dan tertata dengan baik.
“Ini yang mungkin tahun 2023 akan kita lihat bagaimana itu berkembang. Dan itu kita senang itu (program atensi) akan dikembangkan Kemensos,” tutur Isa.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim piatu sebesar Rp 200.000 per bulan mulai Desember mendatang. Pernyataan itu disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Jokowi dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah hari ini, Jumat (16/9).
Risma mengungkapkan, bantuan tersebut akan menggunakan dana tambahan yang telah diterima Kemensos dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 400 miliar. Adapun target penerimanya sebanyak 946.863 anak yatim piatu di Indonesia.
Selain bantuan anak yatim piatu, Risma juga memastikan pihaknya telah mengusulkan bantuan untuk lansia tunggal di atas usia 80 tahun dan difabel agar bisa mendapatkan bantuan sebesar Rp 21.000 per hari.
Risma menuturkan, bantuan lansia tunggal yang tidak berdaya akan diberikan dalam bentuk makanan. Nantinya, pemerintah akan menitipkan uang kepada RT atau RW setempat sebagai modal untuk memberi makanan setiap hari.
Sementara itu, bantuan untuk lansia dan difabel ini akan diberikan sesuai dengan hari dalam sebulan. Misalnya, Rp 21.000 x 31 hari, artinya lansia dan difabel masing-masing akan mendapat bantuan sebesar Rp 651.000.
“Targetnya akan diberikan pada Desember 2022, lansia tunggal sebanyak 334.011 orang dan 98.934 orang penyandang disabilitas,” tuturnya.
Sebelumnya, Kemensos melalui surat bernomor 411/4BS.01.02/08/2022 akan menyalurkan bansos kepada anak yatim piatu sebanyak 946.863 jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kemudian, pemerintah daerah diperintahkan untuk melakukan validasi terkait data anak yatim piatu di masing-masing wilayah. Salah satunya seperti dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Awal September pihaknya telah melakukan validasi terkait anak yatim piatu di wilayahnya. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Try Raharjo Murdianto, memastikan penerima bantuan yatim piatu di wilayahnya tercatat ada sebanyak 2012 jiwa.
Try Raharjo menegaskan bahwa yang menjadi sasaran dalam bantuan anak yatim piatu adalah bukan anak yatim atau pun piatu saja. “Jadi, anak yang benar-benar hidup seorang diri,” tandasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link