JawaPos.com--Pengacara Juragan 99 atau Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari, Arman Hanis, memastikan kabar soal penjualan MS Glow yang mencapai angka Rp 600 miliar per bulan tidak benar. Dia pun menyebut media yang memberitakannya sudah meralat karena terjadi kesalahan.
“Itu yang nulis yang ngomong begitu. Tapi sudah diklarifikasi sama Tempo diberi catatan koreksi. Berita ini mengalami perubahan judul dan sebagian isinya pada pukul 21.55 WIB, Kamis 24 Maret 2022 karena ada kekeliruan dalam pengutipan narasumber,” kata Arman Hanis membacakan koreksinya saat berbincang dengan JawaPos.com Jumat (25/3).
Dia menyatakan saat diwawancara media kala itu, baik dirinya ataupun kliennya tidak membicarakan masalah nominal sama sekali. Angka fantastis tersebut, katanya, tidak bersumber dari pihaknya. “Mereka ngambil kesimpulan sendiri,” akunya.
Arman Hanis kemudian mengulang penjelasannya kepada wartawan kala itu. Kala itu memang sempat dinyatakan penjualan MS Glow rata rata terjual sebanyak 2 juta piece/produk per bulan.
“Dalam penjualan produk mereka menggunakan sistem paket yang terdiri dari 4 sampai 5 produk. Tiap produk harganya beda beda. Per paketnya seharga Rp 300 ribu. Tapi bukan dikalikan begitu hitungannya. Klien kami juga tidak pernah ngomong begitu,” jelasnya.
Dari hebohnya pemberitaan soal penjualan MS Glow sempat dikabarkan mencapai angka Rp 600 miliar per bulan, mendapat atensi dari banyak pihak. Termasuk dari Ditjen Pajak. Pengacara MS Glow menyatakan pihaknya tidak ada masalah sama sekali terkait hal tersebut.
“Tidak ada masalah, kan bukan kami yang ngomong. Kalau untuk pajak itu urusan kantor pajak lah. Kan kantor pajak pasti aware juga dengan membaca ini,” tuturnya.
Dia pun enggan menyebutkan angka nominal penjualan MS Glow yang sebenarnya setelah sempat bikin heboh. Karena dia merasa hal itu tidak perlu diungkap ke publik. “Untuk siapa mau disampaikan itu? Ngapain sih orang orang kepo penghasilan orang,” katanya.
Pemberitaan soal penjualan produk MS Glow mencapai angka Rp 600 miliar memang cukup mengejutkan. Karena jika dibandingkan dengan kompetitor yang sudah lebih lama ada, tidak ada yang mencapai Rp 600 miliar per bulan dalam 2 tahun belakangan.
Penjualan Martha Tilaar (MBTO) misalnya yang sepanjang tahun 2020 memperoleh angka penjualan sebesar Rp 297 miliar atau Rp 24,75 miliar per bulan. Sedangkan Mustika Ratu (MRAT) berhasil mencapai angka penjualan Rp 318 miliar di tahun 2020 atau Rp 26,4 miliar per bulan.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link