JawaPos.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas melepas ekspor mangga Indramayu di Desa Mangunjaya, Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (13/10). Menurutnya, aktivitas ini perlu didorong karena komoditas holtikultura bisa menambah pundi-pundi devisa.
“Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan seperti mangga memiliki potensi besar menambah pundi-pundi devisa negara dan menjadi andalan untuk dipasarkan guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor,” kata Zulhas dalam keterangan resminya, Kamis (13/10).
Zulhas juga menjamin, Kemendag akan terus mendorong pengembangan ekspor komoditas buah mangga Indonesia secara masif. Pada kesempatan yang sama, Zulhas juga memborong mangga Indramayu sebanyak 1 ton dengan harga di atas pasar.
Ini dilakukan agar petani makin terdorong dan semangat untuk terus berbudidaya dan meningkatkan pendapatannya. “Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat berbudidaya, dan juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi buah sesuai kebutuhan masyarakat,” tutur Mendag.
Ia juga optimistis, komoditas mangga bisa menambah peningkatan ekspor Indonesia. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor mangga dari Indonesia ke dunia pada 2021 tercatat sebesar USD 4,56 juta dengan jumlah 3.112 ton.
Dalam data itu disebutkan bahwa Indonesia berada pada posisi ke-21 dari urutan negara pengekspor mangga di dunia dengan negara tujuan ekspor di antaranya Singapura (USD 1,18 juta), Kanada (USD 0,76 juta), Amerika Serikat (USD 0,63 juta), dan Vietnam (USD 0,6 juta).
Sementara data impor dunia tercatat sebesar sebesar USD 4,2 miliar pada 2021. Dengan demikian, pangsa mangga Indonesia di pasar Internasional masih sebesar 0,1 persen. “Ini dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam ekspor perdana ini, Zulhas juga memberi apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Gabungan Kelompok Karya Tani Bakti atas keberhasilannya melakukan ekspor. Menurutnya, jumlah produksi mangga di Indonesia cukup tinggi dan berada di urutan ketiga kategori produksi tanaman buah terbanyak setelah pisang dan nanas.
“Jumlah produksi mangga di Indonesia mencapai 2,8 juta ton lebih pada tahun 2021 yang sebagian besar dipasarkan di dalam negeri dan juga diekspor. Produksi mangga provinsi Jawa Barat sendiri mencapai 444 ribu ton dan menempati tiga posisi ketiga setelah Jawa Timur sebesar 1,1 juta ton disusul Jawa Tengah sebesar 457 ton pada tahun 2021,” papar Zulhas.
Perwakilan petani juga mengungkapkan berbagai tantangan dalam budidaya mangga, di antaranya biaya produksi mahal dan terjadi penurunan harga saat panen. Untuk mengatasi hal tersebut, Zulhas menyarankan agar petani dapat bekerja sama dengan perbankan dan melakukan pemasaran secara digital.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link