JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) merancang program bantuan penanak nasi listrik (BPNL) atau bantuan rice cooker gratis bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 680 ribu unit pada tahun 2023 mendatang.
Kementerian ESDM mengklaim, menanak nasi menggunakan rice cooker akan menghemat biaya sebesar Rp 6.404 per bulan jika dibandingkan dengan menggunakan kompor LPG 3 Kg. Pihaknya mengungkapkanm bantuan rice cooker ini lebih bisa dimungkinkan untuk mengganti bantuan kompor induksi guna mendukung pemanfaatan energi bersih.
Terkait itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai bantuan rice cooker tidak efektif dan bukan solusi. Fahmy menyebut pembagian rice cooker tidak begitu tepat dianggap sebagai upaya menggantikan gas LPG 3 Kg.
“Bahkan, hampir bisa dibilang tidak dapat menggantikan LPG 3 Kg sama sekali. Alasannya, rice cooker hanya untuk menanak nasi, sedangkan memasak lauk dan lainnya masih menggunakan kompor gas dengan LPG 3 Kg,” kata Fahmy Radhi dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11).
Dengaprogram pembagian rice cooker dinilai tidak efektif sama sekali jika dikaitkan dalam upaya untuk mengurangi dan apalagi menggantikan LPG 3 Kg. n demikian, lanjutnya, program pembagian rice cooker dinilai tidak efektif sama sekali jika dikaitkan dalam upaya untuk mengurangi dan apalagi menggantikan LPG 3 Kg. Menurutnya, gas hingga kini memang sebagai konten impor dan menyita subsidi cukup besar sehingga memberatkan APBN.
Terkait itu, ia menyarankan kepada Kementerian ESDM daripada membagikan bantuan rice cooker seharusnya memprioritaskan diversifikasi program penggunaan energi bersih melalui migrasi dari LPG 3 Kg ke energi bersih, seperti menambah jaringan Jargas dan mempercepat gasifikasi batubara yang lebih masif.
“Bukan program coba-coba yang tidak efektif dalam menggantikan LPG 3 Kg yang menjadi permasalahan negeri ini selama ber tahun-tahun tanpa ada solusinya,” ujarnya.
Ia menilai program ini sebagai coba-coba lantaran dicanangkan setelah pembagian kompor induksi dibatalkan pemerintah. “Setelah dibatalkan pembagian kompor listrik, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membagikan 680 ribu penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat pada 2023,” imbuhnya.
Meski demikian, ia menyebut sebagai bagian dari diversifikasi penggunaan energi bersih yang menggunakan listrik, pembagian rice cooker gratis dinilai cukup tepat. Namun sayang, pemerintah belum menghitung juga kontribusi dalam pemanfatan energi bersih, peningkatan konsumsi listrik, dan penghematan menanak nasi dalam penggunaan 680 ribu rice cooker.
Dengan daya listrik yang rendah, menurut Fahmy, penggunaan rice cooker dapat dimanfaatkan oleh keluarga penerima manfaat yang menggunakan daya listrik 450 Volt Ampere (VA). Bahkan, juga bisa digunakan untuk rice cooker berdaya 200 VA maupun berdaya 300 VA. Hanya saja, untuk rice cooker berdaya 200 VA dapat digunakan selama 24 jam. Untuk rice cooker berdaya 300 VA tidak dapat digunakan selama 24 jam terus menerus, terutama pada malam hari saat semua menyala.
“Agar lebih leluasa penggunaan rice cooker 300 VA, pelanggan listrik 450 VA justru harus mengubah menjadi 900 VA,” tandasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link