JawaPos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menantang para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Batam untuk unjuk gigi demi bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sandi ingin pelaku usaha parekraf di Batam saling bergandeng tangan untuk mewujudkan hal tersebut.
Sandi mengungkapkan, para UMKM di sektor parekraf mengeluh penjualan produknya turun drastis karena tutupnya perbatasan dan tidak adanya wisatawan dari Singapura maupun Malaysia. “Hari ini di Batam saya berdiskusi dengan para pelaku terutama dengan kalangan UMKM, dan keluhan yang dirasakan adalah menurunnya secara drastis penjualan dari produk-produk ekonomi kreatif dan produk-produk wisata dikarenakan ditutupnya perbatasan kita dan tidak adanya wisatawan dari Singapura maupun Malaysia,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (23/1).
Sandiaga Uno mengaku, pendapatan para pelaku usaha parekraf di Batam memang anjlok akibat tidak adanya wisatawan yang masuk ke wilayah ini. Sebab, akses perbatasan masuknya WNA masih ditutup oleh pemerintah.
Namun, pihaknya memberikan motivasi agar para pelaku UMKM untuk terus berinovasi. “Nah ini perlu kita sikapi karena pembatasan sosial berskala besar atau PPKM dan ditutupnya perbatasan merupakan tindakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Sandi tidak ingin para pelaku usaha parekraf hanya berdiam diri tanpa beraksi untuk bangkit dari keterpurukan ini. Ia meminta usaha parekraf di Bayam untuk membuat ide yang bagus meski pandemi masih terjadi.
Misalnya, mencari produk atau jasa pariwisata yang diminati wisatawan lokal, seperti sport tourism, wisata berbasis alam terbuka, wisata berbasis edukasi, dan wisata yang berbasis kekayaan budaya (neature dan culture). Sandi mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor parekraf di Batam untuk bergandengan tangan agar mampu keluar dari keterpurukan ekonomi.
“Saya ingin mengajak kepada UMKM ini justru saling membantu, saling men-support karena kadang-kadang kita asyik berkompetisi, kita lupa berkolaborasi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan dialog itu, Sandi tetap mengingatkan pelaku usaha Parekraf Batam untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Sandi juga punya ide-ide seperti travel bubble. Namun, ia masih akan membahasnya dengan kementerian terkait.
Travel bubble merupakan kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses lalu lintas orang. Seperti diketahui, selama ini Kota Batam dan Pulau Bintan menjadi destinasi wisata warga Singapura karena letaknya berdekatan.
“Saya sudah berjanji akan kita mencoba memfasilitasinya dengan Ibu Menlu, Pak Menteri Hukum dan HAM, serta Pak Menkes. Tapi mohon bersabar,” tuturnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link