Mobil terbakar di lokasi serangan bom di kemah Pengungsi Rukban, Suriah, (15/5) (Financial Time).
Jakarta – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal memperkirakan sebanyak 500 orang WNI kini masih berada di Suriah.
Sebagian besar adalah para buruh migran yang masuk Suriah secara ilegal, sisanya adalah pelajar dan keluarga Keduaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di wilayah Damaskus.
Muhammad Iqbal menjelaskan, pemerintah sejak 2011 sudah memulangkan 13 ribu WNI yang terjebak di Suriah. Padahal, dalam data pemerintah jumlah WNI di Suriah hanya ada 12.700 orang.
“Jadi ternyata ada gelombang baru TKI unprocedural yang memasuki Suriah dalam rentang waktu 2011 hingga saat ini,” ujar Iqbal
Iqbal juga menjelaskan kesulitan untuk melacak WNI di wilayah yang tidak dikuasai pemerintah Suriah. “Rata-rata di wilayah Suriah Utara seperti Idlib, Raqqa, Irak. Kalau Aleppo, masih bisa kita data,” jelasnya.
“Pelajar sebagian besar sudah pulang, hanya ada sedikit yang kini di Damaskus,” tambah Iqbal.
Iqbal menerangkan, proses pemulangan WNI hingga kini masih terus dilakukan pemerintah Indonesia. Proses tersebut biasanya dilakukan setelah ada aduan dari WNI di Suriah. “Laporan juga dilakukan keluarga TKI yang berada di Indonesia kepada Kementerian Luar Negeri,” tutur Iqbal.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27486/Begini-Nasib-500-WNI-yang-Terjebak-di-Suriah/